Shibuya Kembali Batalkan Perayaan Tahun Baru, Lima Kali Berturut-turut

CNN Indonesia
Selasa, 19 Nov 2024 18:00 WIB
Acara pergantian tahun 2024-2025 di persimpangan Shibuya, Tokyo, Jepang yang terkenal kembali ditiadakan pada tahun ini.
Ilustrasi. Acara pergantian tahun 2024-2025 di persimpangan Shibuya, Tokyo, Jepang yang terkenal kembali ditiadakan pada tahun ini. (CHARLY TRIBALLEAU / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Acara pergantian tahun 2024-2025 di persimpangan Shibuya, Tokyo, Jepang yang terkenal kembali ditiadakan pada tahun ini. Dengan begitu, acara perayaan di Shibuya itu dibatalkan selama lima tahun berturut-turut.

Bukan tanpa alasan acara tersebut dibatalkan. Penyelenggara acara, termasuk pemerintah dan pelaku bisnis setempat, sepakat membatalkan acara karena khawatir akan keselamatan publik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang pejabat Shibuya Ward angkat suara mengenai pembatalan itu. Salah satu alasan pembatalan adalah untuk mengurangi konsumsi minuman beralkohol di tempat umum.

"Mengingat upaya kami untuk mengurangi konsumsi minuman beralkohol di tempat umum, kami telah memutuskan bahwa tidak lah tepat untuk mengadakan acara yang mengundang banyak orang [di Shibuya]," ujarnya, melansir The Asahi Shimbun.

Acara tahunan yang mulai diselenggarakan sejak tahun 2016 ini melibatkan penutupan area di sekitar persimpangan ikonik tersebut. Acara juga biasanya menampilkan para selebriti dan brand ambassador banyak perusahaan.

Pada 2018 lalu, kegiatan tersebut diperkirakan menarik kunjungan sekitar 120 ribu orang. Sayangnya, kegiatan itu harus dihentikan karena pandemi Covid-19 dan tidak dilanjutkan lagi setelahnya.

Pejabat setempat merasa khawatir akan meningkatnya kedatangan jumlah wisatawan asing ke Jepang, utamanya daerah Shibuya.

Pembatalan ini terjadi saat otoritas setempat meningkatkan upaya untuk menjaga ketertiban dan keselamatan publik di distrik yang ramai tersebut.

Untuk mengatasi masalah seperti kebisingan, sampah berserakan, dan potensi kecelakaan, pejabat Shibuya menerapkan tindakan pada Oktober lalu untuk mencegah orang mengunjungi area tersebut merayakan Halloween.

(aur/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER