Demam berdarah dengue (DBD) kembali mengintai di tengah musim penghujan seperti sekarang. Kenali beberapa gejala awal DBD berikut ini.
DBD memang jadi salah satu penyakit langganan di musim hujan. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sendiri telah menerbitkan dua surat edaran untuk mengantisipasi peningkatan kasus DBD.
DBD merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Musim hujan sendiri menjadi waktu yang tepat bagi nyamuk Aedes aegypti berkembang biak. Genangan air menjadi tempat terbaik bagi nyamuk tersebut.
Virus Dengue memiliki masa inkubasi dalam tubuh manusia selama 4-7 hari setelah paparan hingga timbul gejala.
Orang yang terinfeksi akan mengalami tiga fase, mulai dari demam tinggi, kritis, hingga pemulihan. Fase demam tinggi termasuk gejala yang harus diwaspadai.
Untuk memutus rantai penularan dan meminimalisir risiko, ada baiknya untuk mengenali gejala awal DBD berikut ini.
Demam akibat DBD berbeda dengan demam biasanya. Demam DBD umumnya bisa mencapai 40 derajat Celcius.
Biasanya, gejala demam juga tak disertai dengan batuk ataupun bersin yang biasa muncul pada kasus flu.
Gejala selanjutnya adalah nyeri otot di seluruh tubuh. Orang dengan DBD akan merasakan ngilu atau nyeri pada semua otot, sendi, dan tulang. Rasa nyeri ini bahkan bisa muncul di daerah sekitar belakang mata.
![]() |
Gejala serius selanjutnya adalah rasa mual dan muntah hingga menimbulkan rasa yang tidak nyaman pada area perut maupun punggung.
Rasa sakit yang dirasakan akan terasa intens dan terjadi pada bagian depan dahi. Gejala ini biasanya muncul setelah demam.
DBD bisa menurunkan nafsu makan. Akibatnya, tubuh akan merasa lelah dan lemas karena kurang asupan nutrisi.
Gejala DBD yang paling khas adalah ruam merah. Ruam ini muncul di permukaan kulit, berwarna kemerahan atau merah muda pucat.
Ruam ini biasa timbul pada wajah, dada, tangan, dan kaki.
(pli/asr)