Terkuak, Trik Penumpang Gelap Bisa Naik Pesawat Tanpa Tiket ke Paris

Wanita yang menjadi penumpang gelap dalam penerbangan maskapai Delta Air Lines dari New York, Amerika Serikat menuju Paris, Prancis telah diidentifikasi. Ia bernama Svetlana Dali (57) dan berkewarganegaraan Rusia.

Svetlana, yang identitasnya telah dikonfirmasi oleh CBS, menaiki pesawat Delta Air Lines pada minggu lalu dari Bandara John F. Kennedy (JFK), New York ke Bandara Charles de Gaulle, Paris tanpa boarding pass.

Ketika pesawat tiba di tujuan, ia ditahan untuk proses penyelidikan lanjutan.

Kepolisian Nasional Prancis mengabarkan bahwa wanita itu ditolak masuk ke Prancis karena tidak memiliki visa. Saat ini ia belum menjalani dakwaan atas perbuatannya.

Svetlana berhasil melewati pemindai tubuh yang berteknologi pencitraan canggih di Bandara JFK, serta menghindari pemeriksaan dokumen dan identitas selama proses pemeriksaan keamanan, melansir BBC.

Juru bicara Transportation Security Administration (TSA) mengonfirmasi bahwa, "seseorang yang tidak memiliki boarding pass diperiksa secara fisik dan diketahui tak bawa barang terlarang. Orang tersebut melewati dua pos verifikasi identitas dan status boarding, lalu naik pesawat."

Meski begitu, masih belum jelas bagaimana dia bisa masuk dan menaiki pesawat.

"Tidak ada yang lebih penting daripada masalah keselamatan dan keamanan," ujar Delta Air Lines dalam sebuah pernyataan.

Kemudian pihak mereka memutuskan akan melakukan penyelidikan menyeluruh dan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait.

The Guardian menyebut bahwa ketika berada dalam pesawat, penumpang gelap itu berpindah-pindah kamar mandi dan tak pernah duduk-sampai pramugari mulai menyadari keanehan tersebut.

Seorang penumpang pria dalam pesawat tersebut berbagi video yang memperlihatkan seorang wanita, yang masih berada Prancis, diduga membuat keributan lain dalam penerbangan yang hendak membawa wanita itu pulang kembali ke New York.

Dari video tersebut, sang wanita mengulang-ulang kalimat dengan lantang: "Saya tidak ingin kembali ke AS. Hanya hakim yang dapat memaksa saya kembali ke AS."

Adapun video tersebut dikonfirmasi kebenarannya, dan tidak jelas apa yang coba disampaikan wanita itu saat dalam penerbangan.