Gajah milik Bali Zoo, yang berada di Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, hanyut terseret arus sungai dan ditemukan mati pada Selasa (17/12) pagi Wita.
Gajah Bali Zoo bernama Moly, ditemukan mati di Sungai Cengcengan, Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali, atau sejauh kurang lebih 3 kilometer dari lokasi binatang itu yang hanyut terseret arus sungai yang meluap di Gianyar, sehari sebelumnya yakni pada Senin (16/12).
Emma Chandra selaku Public Relations Bali Zoo menerangkan, terkait insiden yang melibatkan gajah betina bernama Moly yang terseret arus sungai akibat hujan deras pada Senin (16/12) kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Segenap tim di Bali Zoo sangat berduka atas kehilangan Moly, gajah betina yang selama ini telah menjadi bagian penting dari keluarga besar kami. Molly dikenal sebagai gajah yang baik dan bersahabat. Saat ini, kami fokus dalam proses evakuasi untuk membawa Moly kembali ke Bali Zoo," kata Emma dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/12).
Untuk kronologinya, pada Senin (16/12) sekitar pukul 15.30 WITA, Moly, gajah betina berusia 45tahun, sedang dipandu oleh mahout atau pawang gajah untuk kembali ke holding area setelah menyelesaikan kegiatan sosialisasi rutin.
Aktivitas tersebut, merupakan bagian dari perawatan harian Bali Zoo, gajah diberikan waktu untuk bermain, menjelajahi lingkungan, dan mendapatkan stimulasi mental serta fisik untuk menjaga kesejahteraan mereka.
Kemudian, rute perjalanan menuju holding area melewati sungai yang biasanya memiliki arus tenang. Hujan deras yang terjadi menyebabkan debit air sungai meningkat secara tiba-tiba dan menciptakan arus yang sangat deras. Dalam situasi ini, Moly kehilangan keseimbangan dan terseret arus.
Selanjutnya, proses pencarian dan penemuan tim Bali Zoo bergerak cepat melakukan pencarian intensif dengan berkoordinasi bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali dan BPBD Gianyar, serta melibatkan masyarakat lokal.
Pencarian dilakukan menyusuri aliran sungai dan area sekitarnya secara manual dan dengan bantuan pemantauan lapangan dan pada Selasa (17/12) sekitar pukul 06.30 WITA, Moly ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di Sungai Cengceng, Sukawati, Gianyar. Kemudian, untuk saat ini masih dilakukan evakuasi jenazah gajah tersebut.
"Usaha pencaharian Moly memakan waktu 15 jam sejak hilang pukul 16.30 Wita dan ditemukan 06.30 WITA pagi. Kejadian ini sangat sulit untuk dihindari, namun kami berkomitmen untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur operasional dan langkah mitigasi risiko, khususnya di musim hujan, demi memastikan keamanan seluruh satwa kami di masa mendatang," bebernya.
"Kami menyampaikan apresiasi kepada tim internal, pihak BKSDA Bali, dan masyarakat lokal yang telah bekerja keras dalam proses pencarian Molly. Dukungan dan perhatian semua sangat berarti bagi kami dalam menghadapi situasi yang sulit ini," ujar Emma.
(kdf/wiw)