Apakah Boleh Umat Muslim Ikut Menyanyikan Lagu Natal?

CNN Indonesia
Senin, 23 Des 2024 17:30 WIB
Pertanyaan tentang apakah orang Islam boleh menyanyikan lagu Natal sering muncul saat perayaan Natal, apalagi di tengah masyarakat majemuk Indonesia.
Ilustrasi. Pertanyaan tentang apakah orang Islam boleh menyanyikan lagu Natal sering muncul saat perayaan Natal. (iStockphoto/fazeful)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Pertanyaan tentang apakah orang Islam boleh menyanyikan lagu Natal sering muncul saat perayaan Natal berlangsung. Utamanya, dalam konteks kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk.

Kyai Ahmad Fahrur Rozi yang juga merupakan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengatakan, boleh atau tidaknya menyanyikan lagu Natal tergantung pada isi dan konteks dari lagu tersebut.

"Hal ini didasarkan pada prinsip tauhid, yaitu keyakinan akan keesaan Allah yang menjadi dasar utama dalam Islam," kata dia saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (13/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya, umat Islam tidak diperbolehkan menyanyikan lagu Natal yang mengandung keyakinan atau ajaran yang bertentangan dengan akidah Islam. Misalnya, yang mengakui Tuhan selain Allah.

Tapi, jika lagu bersifat umum, tidak mengandung unsur ibadah atau keyakinan agama tertentu, dan hanya dianggap sebagai bagian dari budaya, maka diperbolehkan selama tidak melanggar keyakinan akidah Islam. Lagu-lagu ini lebih bersifat universal dan mengusung pesan moral atau nilai-nilai positif.

"Misalnya lagu yang mengusung perdamaian, kebersamaan, atau juga kasih sayang sesama manusia," katanya.

Batasan umat Muslim ikut menyanyikan lagu Natal

Meski demikian, Fahrur Rozi menekankan pentingnya umat Islam untuk memahami dan mematuhi beberapa batasan berikut sebelum berniat ikut bernyanyi lagu-lagu bertema Natal.

1. Tidak melibatkan ritual keagamaan

Lagu yang dinyanyikan tidak boleh berkaitan dengan doa atau pujian kepada Tuhan dalam agama lain.

2. Mempertahankan niat yang jelas

Menyanyikan lagu tersebut harus dengan niat menjaga keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat, bukan sebagai bentuk pengakuan terhadap keyakinan agama lain.

3. Konteks lagu dan acara

Pastikan konteks acara tidak melibatkan ritual atau ibadah Natal, tetapi hanya dalam suasana kebudayaan atau perayaan umum.

"Islam adalah agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan menghargai perbedaan keyakinan. Oleh karena itu, menyanyikan lagu Natal yang bersifat budaya tidak berarti seorang Muslim meninggalkan keyakinannya, asalkan tetap berada dalam koridor tauhid dan tidak melanggar prinsip akidah," kata Fahrur Rozi.

(tst/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER