Ada Aturan Tak Tertulis Pilot Dilarang Punya Jenggot, Apa Alasannya?

CNN Indonesia
Senin, 30 Des 2024 10:15 WIB
Meskipun tidak semua maskapai atau negara menerapkan larangan ini, tapi kebijakan pilot dilarang berjenggot cukup umum di sejumlah maskapai besar.
Ilustrasi pilot. (Istockphoto/Humonia)
Jakarta, CNN Indonesia --

Profesi pilot memiliki banyak keuntungan. Misalnya, kesempatan untuk menjelajahi dunia dan tentunya gaji yang menggiurkan. Namun, ada satu aturan yang cukup unik bagi para pilot, larangan memiliki jenggot.

Meskipun tidak semua maskapai atau negara menerapkan larangan ini, tapi kebijakan ini cukup umum di sejumlah maskapai besar. Alasan utamanya? Tentu saja berkaitan dengan keamanan.

Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat sebenarnya tidak memberlakukan peraturan ini secara resmi, tapi mereka mengakui bahwa facial hair atau jenggot ini bisa memengaruhi keselamatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak memiliki peraturan seperti clean-shaving regulation, tetapi banyak maskapai memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa masker oksigen dapat terpasang dengan sempurna," kata juru bicara FAA melansir New York Post

Masker oksigen memang dirancang untuk memberikan perlindungan maksimal saat terjadi situasi darurat. Keberadaan jenggot bisa mengganggu segel masker, sehingga mengurangi aliran oksigen yang sangat penting bagi awak pesawat di ketinggian.

Makanya, maskapai besar seperti Delta Airlines dan American Airlines menerapkan larangan ini. Alasannya, kembali ke awal, pilot dilarang berjenggot demi menjaga keselamatan.

Delta Airlines sendiri mengatakan, kebijakan tersebut menjelaskan bahwa masker oksigen harus memiliki segel yang baik. Segel tersebut tak terjamin keamanannya jika pilot memiliki jenggot.

Sementara American Airlines yang mengadopsi kebijakan serupa, tidak mengizinkan pilot dengan jenggot untuk bertugas secara aktif. "Ini sepenuhnya terkait dengan keamanan, yang merupakan prioritas utama di industri ini," kata juru bicara maskapai tersebut.

Kekhawatiran terkait jenggot ini sebenarnya sudah ada sejak lama. Sebuah penelitian yang dimuat dalam publikasi FAA pada 1987,The Influence of Beards on Oxygen Mask Efficiency, mengungkapkan bahwa jenggot dapat menyebabkan masker oksigen tidak terpasang dengan baik.

Hasil penelitian menunjukkan tingkat kebocoran oksigen antara 16 persen hingga 67 persen pada orang yang memiliki jenggot. Kebocoran ini cukup signifikan untuk mengurangi aliran oksigen ke paru-paru, yang sangat penting untuk mencegah hipoksia atau kekurangan oksigen dalam keadaan darurat di udara.

Bagaimana penumpang dengan jenggot?

Kendati aturan ini diberlakukan ketat bagi pilot, penumpang dengan jenggot ternyata tetap diperbolehkan. Alasannya, penumpang tidak diharapkan melakukan aktivitas berat yang meningkatkan kebutuhan oksigen seperti halnya awak pesawat.

Larangan memiliki jenggot bagi pilot mungkin terasa sepele bagi sebagian orang, tapi aturan ini memiliki dasar ilmiah yang kuat. Di industri penerbangan, di mana setiap detik dan keputusan sangat krusial, keselamatan adalah prioritas tertinggi.

Bagi para pilot yang bermimpi memiliki jenggot lebat, mungkin ini adalah salah satu pengorbanan yang harus dilakukan demi menjalankan tugas dengan aman dan profesional.

(tst/wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER