Anak-anak usia sekolah membutuhkan asupan gizi untuk mencukupi dan mendukung pertumbuhan fisik, perkembangan otak, serta daya tahan tubuh mereka. Namun, tantangan di lapangan seperti kekurangan gizi dan kurangnya edukasi tentang pentingnya makanan sehat masih menjadi persoalan utama.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dihadirkan untuk mengatasi masalah tersebut. Pemerintah menyediakan satu kali makanan sehat per hari untuk anak-anak di sekolah.
Namun, apakah program ini cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi harian anak? Bagaimana sebenarnya kebutuhan gizi anak terutama di tingkat sekolah dasar (SD), dan apa yang harus dilakukan untuk melengkapinya?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokter Spesialis Gizi Johanes Chandrawinata mengatakan jika merujuk Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan RI, kebutuhan gizi anak SD bervariasi.
"Tidak sama setiap anak, tergantung pada usia, jenis kelamin, berat badan, dan aktivitas fisik mereka," kata Johanes saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (7/1).
Johanes merinci kebutuhan gizi harian rata-rata anak berdasarkan usia, yakni sebagai berikut:
- Energi: 1.800 kkal
- Protein: 45 gram
- Lemak: 55 gram
- Karbohidrat: 250 gram
- Serat: 23 gram
- Energi: 2.050 kkal
- Protein: 50 gram
- Lemak: 60 gram
- Karbohidrat: 300 gram
- Serat: 26 gram
"Kebutuhan gizi tersebut akan bertambah seiring bertambahnya usia, serta dipengaruhi oleh aktivitas harian anak," kata Johanes.
Menurut Johanes, tak ada yang salah dengan program makan bergizi gratis yang memang sudah dimulai per Senin (6/1). Program MBG ini juga bertujuan untuk mengurangi kekurangan kalori dan protein (KKP) pada anak.
Sebagai contoh, kata dia, ada menu di sekolah yang menawarkan nasi, telur, tempe, dan sayur. Menu ini memberikan asupan protein sekitar 12-15 gram per porsi.
"Memang betul ada perbedaan kebutuhan gizi berdasarkan jenis kelamin, berat badan, aktivitas fisik anak, dan usia. Tapi hal ini bersifat sangat spesialistis dan tidak termasuk cakupan MBG yang bertujuan mengurangi angka KKP pada anak," kata Johanes.
Karena MBG hanya mencakup satu kali makan dalam sehari, peran orang tua sangat penting untuk melengkapi kebutuhan gizi anak melalui sarapan dan makan malam.
Makanya, untuk memenuhi gizi tersebut Anak memerlukan pola makan yang mencakup:
- Protein hewani: Seperti ayam, ikan, daging sapi, atau telur.
- Karbohidrat: Seperti nasi, ubi, atau jagung.
- Lemak sehat: Seperti minyak zaitun, ikan berlemak, atau kacang-kacangan.
- Serat: Dari sayur dan buah-buahan.
Selain kecukupan gizi, keamanan makanan juga sangat penting dalam program MBG. Johanes menekankan pentingnya kebersihan makanan yang akan diberikan dalam program tersebut.
"Masalah yang sangat penting sebenarnya adalah kebersihan dan kesegaran makanan. Jangan sampai ada kasus keracunan makanan massal gara-gara MBG," ujar dia.
(tst/wiw)