Menemukan 'Dunia yang Hilang' di Sumba dan Cerita Pulau Masa Lampau

CNN Indonesia
Kamis, 16 Jan 2025 14:30 WIB
Pulau Sumba di Nusa Tenggara Timur (NTT) salah satu pulau eksotis di Indonesia yang memiliki daya tarik para ilmuwan untuk mencari peradaban yang hilang.
Pemandangan Bukit Tanarara di Sumba, NTT. (Titry Frilyani/d'Traveler)
Jakarta, CNN Indonesia --

Penelitian baru-baru ini mengungkap fakta mengejutkan tentang pulau di Indonesia. Penelitian itu menyebut Pulau Sumba di Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga jadi salah satu 'peradaban yang hilang' di dunia.

Hal ini terungkap dalam jurnal ilmiah bertajuk Proceedings of the Royal Society B.

Sumba diyakini sebagai habitat bagi berbagai spesies hewan yang kini telah punah, seperti gajah mini, tikus raksasa, kadal besar, hingga komodo. Fosil-fosil hewan ini ditemukan di wilayah tersebut dan diperkirakan berasal dari sekitar 12 ribu tahun lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fosil-fosil komodo yang ditemukan di Sumba memunculkan asumsi bahwa spesies langka tersebut awalnya berasal dari pulau ini sebelum akhirnya bermukim di Pulau Komodo, Flores. Penelitian juga mengindikasikan bahwa Sumba menjadi salah satu pusat evolusi spesies hewan di masa lampau.

Sejak 2011 hingga 2014, tim peneliti dari Zoological Society of London (ZSL) mengadakan ekspedisi untuk menyelidiki keberadaan fosil hewan di Sumba. Penemuan ini semakin memperkuat teori bahwa Sumba merupakan bagian dari kepulauan kuno bernama Wallacea.

Kawasan tersebut dinamai sesuai biolog Alfred Russel Wallace. Dia adalah orang pertama yang mengidentifikasi wilayah ini berdasarkan persebaran spesies hewan Indonesia pada abad ke-19.

Wilayah Wallacea mencakup Sumba, Sulawesi, Lombok, Flores, Halmahera, Buru, dan Seram. Kawasan ini menjadi sorotan dunia pada 2004 ketika fosil Homo floresiensis atau 'Hobbit' ditemukan di Flores, sebelah utara Sumba.

Kurangnya Penelitian di Sumba

Hingga kini, penelitian di Sumba memang masih terbatas. Samuel Turvey, salah satu peneliti ZSL, menyebutkan bahwa kurangnya eksplorasi disebabkan oleh banyaknya pulau di Indonesia yang memerlukan perhatian.

"Mungkin karena terlalu banyak pulau di Indonesia untuk dipelajari, sehingga jarang ada ahli biologi atau paleontologi yang fokus pada wilayah ini," ungkap Turvey.

Para ilmuwan berharap penelitian lanjutan dapat dilakukan untuk menggali lebih dalam tentang evolusi spesies dan sejarah Sumba sebagai 'peradaban yang hilang.'

Penemuan "dunia yang hilang" tidak hanya terbatas di Indonesia. Di Spanyol, penelitian menemukan sisa-sisa pulau yang tenggelam di Kepulauan Canary, yang diduga menjadi asal legenda Atlantis.

Luis Somoza, kepala proyek penelitian di Kepulauan Canary, menyebutkan bahwa pulau-pulau ini terbentuk pada Zaman Eosen, sekitar 56 hingga 34 juta tahun lalu. Sebelum akhirnya tenggelam akibat aktivitas gunung berapi.

"Pulau-pulau ini sekarang tenggelam, persis seperti yang diceritakan dalam legenda Atlantis," jelas Somoza.

(aur/tis, wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER