Mengapa Pesawat Tak Boleh Terbang di Atas Ka'bah?

CNN Indonesia
Minggu, 02 Feb 2025 08:00 WIB
Pesawat terbang dilarang mengudara atau melintas di atas beberapa daerah di dunia, termasuk di atas Ka'bah yang berada di Makkah, Arab Saudi. Mengapa demikian?
Ilustrasi. Pesawat terbang dilarang melintas di kawasan udara atas Ka'bah, Makkah, Arab Saudi. (AFP PHOTO / Bandar Al-DANDANI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pesawat terbang dilarang mengudara atau melintas di atas beberapa daerah di dunia, termasuk di atas Ka'bah yang berada di Makkah, Arab Saudi.

Imbas larangan tersebut, beberapa orang beranggapan bahwa Ka'bah merupakan medan magnet sehingga tak boleh dilintasi pesawat.

Apakah hal tersebut benar? Apakah alasan sebenarnya sehingga tak ada pesawat yang boleh mengudara di atas Ka'bah?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pakar geofisika dan penerbangan sipil mengungkapkan bahwa asumsi Ka'bah merupakan medan magnet adalah hal yang keliru. Faktanya, pesawat terbang dilarang mengudara di atas Ka'bah karena alasan ideologis dan bentuk penghormatan terhadap tempat suci umat Islam.

Persatuan Pilot Maskapai Nasional Prancis (SNPL) mengatakan bahwa larangan penerbangan itu dibenarkan oleh Otoritas Saudi karena alasan ideologis dan penghormatan terhadap Ka'bah.

Tak hanya dilarang melintas di atas Ka'bah, pesawat juga dilarang melintasi wilayah udara Kota Makkah. Selain itu, karena dianggap suci, hanya umat Islam yang diizinkan memasuki kota, melansir CNBC.

Suara bising dari mesin pesawat yang melintas juga dikhawatirkan akan dipantulkan oleh gunung-gunung yang mengelilingi Ka'bah, sehingga mengganggu konsentrasi jemaah yang sedang beribadah.

Situs web Otoritas Umum Penerbangan Sipil Arab Saudi (GACA) juga menegaskan hal tersebut.

"Tidak ada orang yang boleh mengoperasikan pesawat terbang di atas atau di sekitar area mana pun yang dikunjungi atau dilalui oleh penjaga dua masjid suci, atau tokoh masyarakat lainnya yang bertentangan dengan pembatasan yang ditetapkan oleh presiden dan diterbitkan dalam Pemberitahuan untuk Penerbang (NOTAM)," tulis GACA.

Kendati demikian, terdapat beberapa pengecualian larangan terbang di atas Makkah dengan alasan tertentu. Terkadang, helikopter diizinkan melewati kota tersebut untuk memonitor keamanan para jemaah yang melaksanakan ibadah haji dan umrah.

Luqa, Malta - January 16, 2022: Malta Air (Ryanair) Boeing 737-800 (REG: 9H-QEI) on long finals runway 31 in the late evening.Ilustrasi. Pesawat dilarang melintas di kawasan udara atas Ka'bah, Makkah, Arab Saudi. (iStockphoto/GordZam)

Peneliti senior dinamika fluida geologis di Institue of Physics of the Globe of Paris (IPGP), Julien Aubert mengatakan, Bumi memiliki medan magnet yang berasal dari inti fluida di pusatnya, tetapi lokasinya bukan di Mekkah.

Vincent Lesur, peneliti geomagnetisme di IPGP mengatakan bahwa magnet adalah medan gaya yang berlaku untuk objek magnet apa pun. Ia menjelaskan, anomali magnetik memang ada di Bumi. Tetapi, jika ada anomali, bukan berarti pesawat tak boleh melintas di atasnya.

"Anomali magnet tidak mencegah pesawat untuk terbang di atasnya. Anomali paling banyak sering berdampak pada cara kerja kompas, tetapi pesawat jelas menggunakan sistem geolokasi yang lebih modern," ujar Aubert.



(aur/asr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER