Mewabah di Jepang, Dokter Peringatkan Bahaya Influenza

CNN Indonesia
Sabtu, 08 Feb 2025 10:10 WIB
Lonjakan kasus di Jepang sebagian besar disebabkan virus Influenza A. Dokter menjelaskan infeksi influenza memang bisa berakibat fatal.
Ilustrasi influenza berujung pneumonia. (Istockphoto/wildpixel)
Jakarta, CNN Indonesia --

Jepang sedang dilanda wabah flu musiman. Lonjakan kasus sebagian besar disebabkan virus Influenza A. Melihat kasus kematian artis asal Taiwan Barbie Hsu, dokter menjelaskan infeksi influenza memang bisa berakibat fatal.

Institut Penyakit Menular Nasional Jepang sempat merilis data pada 31 Januari lalu bahwa ada sekitar 9,5 juta kasus flu musiman tercatat dari 2 September 2024 sampai 26 Januari 2025. Melansir dari Vietnam Plus, selama seminggu terakhir di 2024 saja, ada lebih dari 317 ribu kasus dilaporkan.

Wabah flu musiman mayoritas terkonsentrasi di kawasan padat penduduk sekaligus lalu lintas wisatawan yang tinggi seperti, Tokyo, Hokkaido, Osaka dan Fukuoka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasus flu di Jepang semakin menjadi perhatian sejak kematian artis asal Taiwan Barbie Hsu. Hsu dilaporkan terinfeksi flu setelah menghadiri sebuah acara yang diselenggarakan seorang teman. Infeksi ini pun semakin parah menjadi pneumonia.

Melansir dari Global Times, setelah sampai di Jepang, Hsu tidak berhenti batuk dan semakin lesu. Ia pun tidak meninggalkan hotel selama beberapa hari dan selama itu pula ambulans dua kali dipanggil. Namun nyawanya tak tertolong.

Dokter spesialis paru Erlang Samoedro menuturkan infeksi influenza bisa berakibat fatal.

"Bisa [fatal], biasanya terjadi pada orang yang punya komorbid penyakit kronik atau imunnya turun," kata Erlang lewat pesan singkat pada CNNIndonesia.com, Jumat (7/2).

Awalnya, lanjut dia, infeksi memicu gejala flu biasa yang kemudian disertai dengan infeksi sekunder bakteri. Kondisi ini diperburuk dengan kondisi daya tahan tubuh yang menurun.

Selain pneumonia, influenza bisa memicu kekambuhan beragam penyakit kronik termasuk penyakit jantung atau paru kronik, asma, diabetes dan penyakit autoimun.

Erlang pun memberikan beberapa saran bagi siapa pun yang sedang bertandang ke Jepang.

"Jaga imunitas [dengan] makan makanan yang seimbang, konsumsi antioksidan seperti buah dan sayur serta gunakan masker bila ada di kerumunan orang supaya tidak tertular sama jaga kebersihan [dengan] cuci tangan," ujarnya.

(els/wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER