Misteri Gunung Padang, Piramida Tertua yang Bukan Buatan Manusia?

CNN Indonesia
Rabu, 12 Feb 2025 10:45 WIB
Gunung Padang diduga sebagai piramida tertua di dunia, bahkan lebih tua dari Piramida Djoser di Mesir. Konon bukan buatan manusia?
Ilustrasi. Gunung Padang hingga kini masih menyisakan misteri. (CNN Indonesia/Suriyanto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Para arkeolog mungkin telah menemukan piramida tertua di dunia. Namun, penemuan ini tidak seperti yang dibayangkan sebelumnya. Beberapa ilmuwan mengklaim bahwa struktur ini berusia 25.000 tahun, dibangun jauh sebelum peradaban yang kita kenal.

Di sisi lain, ada juga yang berpendapat bahwa formasi ini hanyalah bentukan alami, tanpa keterlibatan manusia dalam pembangunannya.

Selama berabad-abad, Piramida Bertingkat Djoser di Mesir dianggap sebagai piramida tertua, yang diperkirakan dibangun sekitar 2.630 SM. Namun, sebuah studi kontroversial menyebutkan bahwa Gunung Padang, situs arkeologi di Indonesia, mungkin telah ada puluhan ribu tahun sebelum Djoser berdiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal yang lebih mengejutkan, penelitian tersebut mengisyaratkan bahwa struktur kuno ini mungkin tidak sepenuhnya buatan manusia.

Djoser statue is pictured inside the step pyramid of Djoser in Egypt's Saqqara necropolis, south of the capital Cairo, on March 5, 2020. - Egyptian authorities inaugurated the famed step pyramid of Djoser,one of the earliest built in the country's ancient history, after years of renovation. The 4,700-year-old structure is nestled south of Cairo in the ancient capital of Memphis, a UNESCO World Heritage site, home to some of Egypt's most fascinating monuments. Renovation works started in 2006 but was interrupted in 2011 and 2012 for Ilustrasi. Piramida Djoser dianggap sebagai piramida tertua di dunia. (Photo by Mohamed el-Shahed / AFP)

Sebuah makalah dalam jurnal Archaeological Prospection mengklaim bahwa Gunung Padang telah ada sejak 25.000 SM, jauh sebelum Zaman Es terakhir. Hal ini bertentangan dengan pandangan arkeologi konvensional yang menyatakan bahwa peradaban manusia baru mampu membangun struktur besar sekitar 11.000 tahun yang lalu, setelah sistem pertanian berkembang.

Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa bukit lava alami ini mungkin telah dipahat dan dibungkus secara arsitektural seiring waktu. Analisis sampel inti tanah dari lokasi tersebut menunjukkan ada struktur berlapis yang tampak sengaja disusun.

Jika benar, ini akan mengubah pemahaman tentang sejarah pertukangan batu dan asal-usul peradaban. Namun, melansir Daily Galaxy banyak ilmuwan tetap skeptis. Para arkeolog dan ahli geofisika dengan cepat mengkritik penelitian ini, menyatakan bahwa yang disebut piramida tersebut hanyalah bukit alami.

Flint Dibble dari Universitas Cardiff secara tegas menolak klaim tersebut.

"Material yang menggelinding menuruni bukit umumnya akan menyesuaikan diri dengan bentuknya," ujarnya. Ia menambahkan bahwa tidak ditemukan bukti pengerjaan atau tanda-tanda aktivitas manusia di sana.

Arkeolog Bill Farley dari Southern Connecticut State University juga menunjukkan kelemahan utama penelitian ini. Menurutnya, penanggalan sampel tanah tidak serta-merta menentukan usia suatu struktur, terutama jika tidak ada indikator utama aktivitas manusia, seperti arang atau fragmen tulang.

Kontroversi ini semakin memanas hingga akhirnya Archaeological Prospection meluncurkan penyelidikan terhadap temuan tersebut. Hasilnya, jurnal tersebut menarik kembali makalah penelitian sebelumnya dengan alasan kurangnya bukti yang mendukung klaim bahwa Gunung Padang adalah bangunan buatan manusia.

Namun, Profesor Danny Hilman Natawidjaja, penulis utama studi tersebut, menolak pencabutan makalahnya. Ia menyebutnya sebagai "bentuk sensor yang terang-terangan mengabaikan prinsip ilmiah, transparansi, dan keadilan dalam wacana akademis."

[Gambas:Video CNN]



(aur/tis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER