Menjaga kesehatan otak agar tetap muda bukan hanya soal genetika, tetapi juga gaya hidup yang dijalani setiap hari. Studi terbaru dari Swedia menunjukkan bahwa pola hidup sehat dan olahraga teratur berperan besar dalam memperlambat penuaan otak.
Para peneliti menggunakan kecerdasan buatan dan pemindaian otak untuk meneliti kaitan antara gaya hidup lansia dan kesehatan otak. Hasilnya, ditemukan bahwa individu yang memiliki diabetes, riwayat stroke, serta aktivitas fisik yang rendah cenderung mengalami "brain age gap" yang lebih besar.
Brain age gap adalah selisih antara usia biologis otak dengan usia kronologis seseorang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semakin besar brain age gap seseorang, semakin tinggi pula risiko peradangan otak, perubahan pada materi putih, serta tanda-tanda penurunan fungsi kognitif. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Alzheimer's and Dementia.
Menukil Health, Ambar Kulshreshtha dari Emory University mengatakan keputusan sehari-hari seperti seberapa sering seseorang berolahraga, bersosialisasi, dan melakukan aktivitas yang menstimulasi otak sangat memengaruhi kesehatan otak dalam jangka panjang.
Ia juga menekankan pentingnya mengontrol faktor gaya hidup, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi medis seperti diabetes atau penyakit jantung.
Seiring bertambahnya usia, otak manusia memang mengalami penyusutan dan penurunan efisiensi dalam mengirim sinyal. Selain itu, beberapa kondisi kesehatan dapat memperburuk suplai darah ke otak dan memicu peradangan.
Meskipun penuaan otak tidak bisa dihindari, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memperlambat proses ini. Berikut beberapa cara agar otak awet muda:
Tidak harus berolahraga berat, aktivitas ringan seperti berjalan kaki, berkebun, atau gerakan fisik lainnya juga bermanfaat.
Kedua kebiasaan ini bisa memicu kerusakan otak karena pembuluh darah yang rusak.
Pastikan tidur 7-9 jam per malam untuk membantu regenerasi sel-sel otak
Bermain puzzle, membaca, atau mencoba hal baru dapat membantu menjaga ketajaman kognitif.
Interaksi sosial yang aktif dapat membantu menjaga kesehatan otak dan mencegah penurunan fungsi kognitif.