Pemandu Wisata Ancam Usir Turis dari Bus jika Tak Beli Suvenir Mahal

CNN Indonesia
Senin, 24 Feb 2025 07:00 WIB
Bahkan, pemandu wisata menekan para turis untuk belanja suvenir dengan memarkir bus rombongan mereka di wilayah yang cuacanya sangat dingin.
Ilustrasi turis China. (Istockphoto/imtmphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang pemandu wisata di China dilaporkan memaksa sekelompok 25 orang turis yang mengikuti tur perjalanan untuk membeli suvenir produk perak yang harganya terlalu mahal.

Pemandu wisata tersebut juga mengancam akan mengusir para turis jika mereka menolak untuk berbelanja produk perak itu.

Para turis tersebut telah memesan tur wisata tujuh hari ke Sichuan, China, dengan membayar hingga 2.000 yuan atau sekitar Rp4,5 juta per orang, menurut laporan Jimu News.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada tanggal 2 Februari 2025, kelompok turis tersebut berangkat dari Chengdu ke Huanglong, Sichuan. Namun, ketegangan muncul pada hari ketiga ketika pemandu wisata tersebut menjadi marah setelah beberapa wisatawan menolak untuk berbelanja di toko-toko yang ditunjuk.

Seperti dikutip VN Express, saat dalam perjalanan ke Jiuzhaigou, pemandu wisata tersebut tiba-tiba memerintahkan semua penumpang untuk berbelanja atau jika tidak berisiko dipaksa turun dari bus.

Dalam laporan China Press, untuk menekan para turis lebih jauh, bus tersebut diparkir selama lebih dari 20 menit di daerah terpencil di sepanjang Sungai Minjiang, di mana suhu telah turun hingga minus 13 derajat Celsius di tengah hujan salju yang sedang berlangsung.

Meskipun kondisi sangat dingin dan banyaknya orang tua dan anak-anak, pemandu wisata tetap bersikeras untuk mengeluarkan turis yang menolak berbelanja.

Adu argumen sengit terjadi antara wisatawan dan pemandu wisata, dengan beberapa penumpang mengancam akan melaporkan kejadian tersebut kepada otoritas pariwisata China.

Akhirnya, pemandu wisata mengalah dan membawa rombongan turis tersebut sampai ke tempat tujuan mereka dengan selamat.

Pada tanggal 15 Februari 2025, media lokal mencoba menghubungi agen perjalanan yang bertanggung jawab atas tur tersebut tetapi tidak mendapat tanggapan.

Kemudian, agen tersebut secara proaktif menghubungi turis yang ikut dalam rombongan untuk meminta maaf dan menawarkan pengembalian sebagian biaya tur mereka.

Tahun lalu, beberapa insiden dilaporkan di China di mana wisatawan diancam oleh pemandu wisata dan ditekan untuk membeli produk atau suvenir dari toko yang mereka tentukan dengan harga lebih mahal dalam paket tur wisata.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER