Pernikahan adalah perjalanan panjang yang penuh liku. Tidak jarang pasangan mengalami masa-masa sulit yang membuat hubungan terasa jauh dari kebahagiaan.
Rasa ingin menyerah karena merasa pernikahan yang dijalani tidak bahagia tentu bisa muncul begitu saja. Namun, sebelum memutuskan untuk menyerah, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memperbaiki keadaan.
Berikut lima cara menghadapi pernikahan yang tidak bahagia dan membangun kembali hubungan yang harmonis, melansir berbagai sumber:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesalahan dalam hubungan tidak bisa dihindari, tetapi kunci kebahagiaan terletak pada kemampuan untuk meminta maaf dan memaafkan. Proses ini melibatkan tiga langkah penting, yakni mengakui kesalahan, meminta maaf, dan menunjukkan niat baik untuk berubah.
Pasangan yang mampu melakukan ini secara tulus akan lebih mudah membangun kembali kepercayaan dan keharmonisan dalam pernikahan.
Saat masih pacaran, pasangan cenderung menghabiskan banyak waktu bersama, berbicara, dan saling memberi sentuhan fisik seperti pelukan atau ciuman. Namun, setelah menikah, kebiasaan ini sering kali berkurang, yang dapat menyebabkan rasa jauh dan kurangnya kedekatan emosional.
Cobalah membangun kembali kedekatan dengan menerapkan "Three 10s" setiap hari, yakni 10 detik pelukan, 10 detik ciuman, dan 10 menit berbicara tatap muka. Kebiasaan ini hanya memerlukan sekitar 10 menit setiap hari, tetapi dapat membuat perbedaan besar dalam hubungan.
Pasangan yang bahagia tidak hanya menunjukkan kasih sayang melalui tindakan, tetapi juga melalui kata-kata. Membiasakan diri mengungkapkan kata sayang bisa membantu menciptakan atmosfer pernikahan yang lebih hangat dan penuh kasih sayang.
Konflik adalah hal yang wajar dalam pernikahan, tetapi cara menyelesaikannya menentukan apakah hubungan akan membaik atau semakin buruk. Lakukan diskusi dengan kepala dingin setiap kali Anda berdebat sesuatu dengan pasangan.
Keuangan adalah salah satu penyebab utama ketegangan dalam rumah tangga. Untuk menghindari masalah finansial yang bisa merusak hubungan, pasangan bisa menerapkan aturan "3D", yakni:
• Disclose (Mengungkapkan): Jika ingin membeli sesuatu di atas batas yang telah disepakati, bicarakan dulu dengan pasangan.
• Discuss (Membahas): Bahas keuntungan dan kerugian dari pembelian tersebut sebelum membuat keputusan.
• Decide (Memutuskan Bersama): Sepakati apakah pembelian tersebut memang perlu atau hanya sekadar keinginan.
Dengan komunikasi yang terbuka dan transparan dalam keuangan, pasangan bisa menghindari konflik yang tidak perlu dan membangun kepercayaan satu sama lain.
Ingat, pernikahan yang tidak bahagia bukan berarti harus berakhir. Dengan menerapkan lima kebiasaan ini, pasangan dapat memperbaiki hubungan dan menemukan kembali kebahagiaan bersama.