Meski terlihat tidak berbahaya tapi, gula bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan saat dikonsumsi berlebihan. Anda bisa saja menerapkan diet tanpa gula asal memperhatikan beberapa hal berikut.
Sesuatu yang manis ternyata tidak selalu berakhir manis. Tengok saja orang yang rajin mengonsumsi makanan manis perlahan kadar gula darahnya meningkat. Masalah kesehatan akibat gula pun tidak hanya sebatas diabetes tapi juga obesitas, masalah liver, peradangan kronis, karies gigi dan gangguan usus.
Meninggalkan gula atau diet tanpa gula mungkin terdengar seperti keputusan terbaik untuk kesehatan. Anda mulai menghindari soda, kue, makanan olahan, bahkan tidak lagi menambahkan gula dalam teh pagi Anda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan untuk langsung berhenti mengonsumsi gula bukan sekadar keputusan diet biasa.
Melansir dari Health Shots, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui sebelum benar-benar cutting sugar. Hal ini penting agar, Anda tak kaget dan tetap konsisten dengan niat memangkas asupan gula.
Gula ternyata punya efek langsung pada hormon bahagia seperti dopamin dan serotonin. Saat Anda berhenti mengonsumsi gula, level hormon ini bisa menurun, yang berujung pada suasana hati atau mood yang mudah berubah, bahkan muncul rasa mudah marah.
Anda bisa mengatasinya dengan berolahraga secara rutin, bermeditasi, serta mengonsumsi makanan yang mendukung produksi hormon bahagia seperti telur, kacang-kacangan, biji-bijian, dan produk susu.
Menghilangkan gula dari pola makan Anda bisa memengaruhi kadar kortisol alias hormon stres. Akibatnya, kualitas tidur bisa menurun.
Untuk membantu tubuh beradaptasi, biasakan tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari, serta hindari layar ponsel atau laptop setidaknya satu jam sebelum tidur.
Pada awal proses diet tanpa gula, Anda bisa saja mengalami perut kembung atau gangguan pencernaan. Hal ini terjadi karena ada perubahan dalam komposisi bakteri usus.
Jangan khawatir, ini pertanda bahwa bakteri jahat mulai tergeser oleh bakteri baik. Untuk mempercepat adaptasi, Anda bisa mengonsumsi makanan fermentasi seperti yoghurt atau mempertimbangkan suplemen probiotik atas saran dokter.
![]() |
Tubuh Anda terbiasa mendapat 'hadiah' rasa manis, apalagi setelah makan. Maka, bukan hal aneh jika rasa ingin ngemil makanan manis justru semakin tinggi di awal masa diet.
Kuncinya adalah jangan memaksakan berhenti total secara tiba-tiba. Alihkan keinginan tersebut dengan pilihan alami seperti buah-buahan segar atau sedikit madu.
Gula dikenal sebagai sumber energi cepat. Saat Anda berhenti mengonsumsi gula, energi Anda mungkin terasa menurun.
Akan tetapi, jangan khawatir. Anda bisa menggantinya dengan pola makan seimbang yang mengandung protein berkualitas, lemak sehat, dan serat. Kombinasi ini akan memberi Anda energi yang lebih stabil dan tahan lama.
Mengalami sakit kepala setelah berhenti konsumsi gula? Anda tidak sendirian. Ini bisa disebabkan oleh penurunan kadar dopamin dalam tubuh. Untuk meredakannya, pastikan Anda minum cukup air putih dan memiliki waktu tidur yang berkualitas.
Mungkin Anda berharap langsung turun berat badan setelah diet tanpa gula. Padahal kenyataannya, tubuh Anda bisa mengalami fluktuasi berat terlebih dahulu dan ini normal.
Gula berlebihan memang berkaitan erat dengan risiko obesitas sehingga membatasi konsumsinya bisa membantu Anda mencapai berat ideal. Pastikan Anda tetap mengonsumsi makanan kaya serat dan bernutrisi seimbang.
(tis/els)