Makanan yang mendekati tanggal kedaluwarsa mendadak populer di Korea Selatan. Makanan ini justru diincar para konsumen.
Dengan membeli makanan yang mendekati kedaluwarsa, konsumen dapat membelinya dengan harga diskon. Sementara penjual dapat memperoleh keuntungan menghabiskan barang jualannya.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir The Korea Times, tren ini didorong oleh kenaikan harga eceran produk makanan selama setahun terakhir di Korsel. Kondisi ini dipicu oleh biaya bahan baku yang lebih tinggi dan biaya operasional lainnya.
Kondisi tersebut telah menyebabkan banyak konsumen mengurangi pengeluaran untuk makanan. Hal ini mengakibatkan penurunan penjualan produk makanan.
Luckymeal merupakan salah satu platform daring yang menawarkan makanan hampir kedaluwarsa. Namun, konsumen hanya bisa membeli sebuah tas 'kejutan' berisi beberapa produk makanan yang tidak diketahui dengan potongan diskon sebesar 50 persen atau lebih.
Tren ini juga terlihat di pasar offline. Di sebuah pusat perbelanjaan di Distrik Songpa, Seoul, sebuah toko bernama Earth Store menjual produk makanan dengan diskon 50 persen atau lebih.
Produk-produk tersebut rata-rata masih memiliki waktu kedaluwarsa 3-4 bulan mendatang.
Platform lain yang juga menawarkan makanan-makanan hampir kedaluwarsa adalah Last Order. Tak cuma makanan, platform ini juga menawarkan suplemen kesehatan hingga produk kecantikan yang hampir kedaluwarsa.
Selain tiga nama di atas, masih banyak lagi beberapa platform lain yang beramai-ramai menjajakan produk hampir kedaluwarsa.
Konsumen mengaku bahwa produk-produk tersebut dijual dengan sangat murah. Beberapa warga juga mengaku gerakan tersebut menjadi salah satu cara untuk menjalankan konsep konsumsi makanan ramah lingkungan.
"Ketika semuanya tampak begitu mahal akhir-akhir ini, platform seperti ini dapat menghemat uang Anda dan mengurangi pemborosan makanan," ujar seorang konsumen.
(asr/asr)