Operasional Mahal, Kereta Api Kerajaan Inggris Pensiun Usai 156 Tahun

CNN Indonesia
Kamis, 03 Jul 2025 07:47 WIB
Era Kereta Api Kerajaan Inggris akan segera berakhir. Raja Charles III menyetujui keputusan memensiunkan kereta yang sejarahnya bermula sejak Ratu Victoria ini.
Ilustrasi kereta kuno di Inggris. (AFP/OLI SCARFF)
Jakarta, CNN Indonesia --

Era Kereta Api Kerajaan Inggris akan segera berakhir. Raja Charles III telah menyetujui keputusan untuk memensiunkan kereta yang sejarahnya bermula sejak Ratu Victoria ini, dengan alasan biaya operasional yang terlalu tinggi.

Selain itu, menurut pernyataan Istana Buckingham pada Senin (30/6), kereta api itu juga membutuhkan peningkatan signifikan agar kompatibel dengan sistem perkeretaapian yang lebih canggih.

"Dalam melangkah maju, kita tidak boleh terikat oleh masa lalu," ujar James Chalmers, pejabat Istana Buckingham yang bertanggung jawab atas urusan keuangan Raja Inggris, seperti dilansir Stuff.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sama seperti banyak bagian pekerjaan rumah tangga kerajaan yang telah dimodernisasi dan disesuaikan untuk mencerminkan dunia saat ini, demikian pula telah tiba waktunya untuk mengucapkan selamat tinggal, karena kami berusaha disiplin dan berpandangan ke depan dalam alokasi dana," terangnya.

Kereta api ini, yang sebenarnya merupakan satu set sembilan gerbong kereta yang dapat digandengkan dengan lokomotif komersial, akan dipensiunkan sebelum kontrak pemeliharaannya saat ini berakhir pada tahun 2027.

Ini akan mengakhiri tradisi yang telah berlangsung sejak tahun 1869, ketika Ratu Victoria memesan sepasang gerbong khusus untuk mengakomodasi perjalanannya.

Keputusan ini diumumkan selama jumpa pers tahunan Istana Buckingham mengenai keuangan kerajaan. Keluarga kerajaan akan menerima pendanaan publik sebesar 86,3 juta poundsterling (sekitar Rp1,9 triliun) untuk tahun keempat berturut-turut, termasuk 34,5 juta poundsterling untuk mendanai renovasi Istana Buckingham, dalam 12 bulan hingga Maret 2026.

Dana ini berasal dari mekanisme yang dikenal sebagai Sovereign Grant, yang menyisihkan 12persen dari pendapatan bersih Crown Estate untuk mendanai tugas-tugas resmi Raja dan anggota keluarga kerajaan lainnya.

Crown Estate adalah portofolio properti yang dimiliki oleh monarki selama masa pemerintahannya. Properti-properti ini dikelola secara profesional dan Raja tidak dapat mengalihkelolakan asetnya. Crown Estate adalah salah satu dari banyak peninggalan masa lalu feodal Inggris. Raja George III, yang memerintah selama Revolusi Amerika, menyerahkan pengelolaan tanah kerajaan kepada Parlemen pada tahun 1760 dengan imbalan pembayaran tetap dari Perbendaharaan Negara.

Keuangan kerajaan tetap menjadi topik perdebatan publik, dengan Raja Charles berjanji untuk merampingkan monarki dan memangkas biaya dalam upaya memastikan kelangsungan institusi tersebut.

Istana Buckingham dengan cepat menunjukkan bahwa meskipun Sovereign Grant tidak berubah selama empat tahun terakhir, inflasi telah mengikis nilainya. Jika hibah tersebut meningkat sejalan dengan inflasi, nilainya akan sekitar 106 juta poundsterling tahun ini, kata pihak istana.

Hibah dasar tersebut dilengkapi dengan 21,5 juta poundsterling pendapatan yang dihasilkan oleh properti di luar Crown Estate. Pendapatan ini meningkat sebesar 1,7 juta poundsterling, didorong oleh rekor jumlah pengunjung ke Istana Buckingham dan tur khusus Sayap Timur yang baru direnovasi.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER