Suplemen Mahal Belum Tentu Aman, Cek dengan 5 Langkah Ini!

CNN Indonesia
Minggu, 13 Jul 2025 12:10 WIB
Berbagai macam suplemen dan vitamin semakin mudah ditemukan di pasaran. Tapi apakah benar-benar aman?
Ada lima langkah yang patut dicek sebelum memutuskan mengkonsumsi suplemen. (Foto: iStock/anilakkus)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Kini suplemen bukan lagi barang langka di rak apotek atau hanya direkomendasikan dokter. Suplemen hadir di mana-mana, iklan media sosial, marketplace, bahkan dipromosikan oleh influencer yang menjanjikan hidup bisa lebih sehat dalam satu kapsul.

Namun, di balik tawaran menarik dari berbagai suplemen yang ada, ada pertanyaan penting yang sering luput ditanyakan: apakah suplemen yang Anda konsumsi benar-benar aman?

Lonjakan minat terhadap gaya hidup sehat dan nutrisi instan mendorong makin banyak orang bergantung pada suplemen untuk mencukupi kekurangan gizi harian. Apalagi, waktu yang terbatas dan pola makan yang tak selalu ideal sering jadi kendala dalam memenuhi kebutuhan nutrisi secara alami.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayangnya, tidak semua produk yang beredar di pasaran benar-benar melewati proses pengawasan dan uji kelayakan yang ketat. Beberapa di antaranya bahkan mengandung bahan tersembunyi, klaim berlebihan, hingga tak memiliki izin edar resmi.

Untuk menghindari risiko kesehatan, berikut lima hal penting yang bisa Anda jadikan panduan sebelum membeli atau mengonsumsi suplemen kesehatan:

1. Periksa izin edar dan legalitas produk

Langkah pertama yang paling mendasar adalah memeriksa apakah produk tersebut telah terdaftar di otoritas kesehatan yang berwenang. Di Indonesia, suplemen yang legal wajib memiliki nomor registrasi dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Anda bisa mengeceknya langsung melalui situs resmi BPOM atau aplikasi resminya.

Director of Research Development and Scientific Affairs Herbalife Asia Pacific, Alex Teo mengungkapkan produk yang tidak memiliki nomor registrasi atau mencantumkan izin fiktif sangat berisiko.

"Tanpa pengawasan lembaga resmi, Anda tidak pernah tahu apa yang sebenarnya ada di dalam kemasan," kata dia dalam keterangannya.

2. Baca label dengan teliti

Label bukan sekadar formalitas. Dari sinilah Anda bisa mengetahui apa saja kandungan dalam suplemen, berapa dosis yang dianjurkan, hingga ada bahan tambahan atau zat alergen yang perlu diwaspadai atau tidak.

Label yang baik harus mencantumkan:

Nama bahan aktif dan jumlahnya

Dosis harian yang dianjurkan

Tanggal kedaluwarsa

Informasi produsen

Potensi efek samping (jika ada)

3. Pilih produk yang telah melalui uji pihak ketiga

Produsen terpercaya biasanya tidak hanya mengandalkan klaim sendiri, tetapi juga melakukan pengujian independen oleh laboratorium pihak ketiga. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa suplemen bebas dari kontaminan, bahan sintetis yang tak terdaftar, atau zat adiktif yang bisa membahayakan kesehatan.

"Sertifikasi seperti GMP (Good Manufacturing Practice) juga menjadi tanda bahwa produk diproses dengan standar kebersihan dan keamanan internasional," kata Alex.

4. Waspada klaim ajaib yang tidak masuk akal

Jika suatu suplemen mengklaim bisa "menyembuhkan segala penyakit", "melangsingkan tanpa olahraga", atau "meningkatkan kecerdasan hanya dalam seminggu" sudah saatnya Anda berhenti dan berpikir kritis.

Dalam dunia medis, tidak ada solusi instan. Suplemen dirancang untuk mendukung kesehatan, bukan menggantikan pola makan seimbang, pengobatan, atau gaya hidup aktif. Klaim berlebihan justru menunjukkan bahwa produk tersebut mungkin tidak tunduk pada regulasi yang ketat.

5. Cari produk yang didukung riset ilmiah

Alex menyebut validasi ilmiah adalah hal yang seharusnya menjadi dasar pengembangan suplemen, bukan tren pasar sesaat.

Suplemen yang berkualitas umumnya dikembangkan berdasarkan penelitian gizi yang terpercaya, diuji pada kelompok konsumen yang relevan, dan mempublikasikan hasilnya secara transparan. Ini menjadi tolok ukur bahwa klaim manfaat yang mereka ajukan bukan sekadar iklan, tapi benar-benar berdasarkan data.

(tst/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER