Dua Pesawat China Nyaris Tabrakan di Wilayah Udara Rusia

CNN Indonesia
Rabu, 16 Jul 2025 13:00 WIB
Insiden ini terjadi setelah pesawat penumpang Air China melakukan perubahan ketinggian tanpa izin, yang menyebabkan pendekatan berbahaya dengan pesawat kargo.
Ilustrasi Pesawat maskapai China, Air China. (STR / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dua pesawat China dilaporkan nyaris bertabrakan di wilayah udara Rusia awal bulan ini. Insiden ini terjadi setelah pesawat penumpang Air China melakukan perubahan ketinggian tanpa izin, yang menyebabkan pendekatan berbahaya dengan pesawat kargo.

Penerbangan Air China CA967, dalam perjalanan dari Shanghai, China menuju Milan, Italia, tiba-tiba menanjak dari ketinggian 34.100 kaki menjadi 36.000 kaki tanpa instruksi dari kontrol lalu lintas udara Rusia pada 6 Juli lalu, demikian laporan South China Morning Post.

Manuver tersebut membuat pesawat mendekat hingga sekitar 90-120 meter dari penerbangan SF Airlines CSS128, sebuah jet kargo Boeing 767 yang terbang dari Budapest ke Ezhou di China tengah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir Independent, protokol keselamatan penerbangan internasional mensyaratkan pemisahan vertikal minimum 1.000 kaki antar pesawat pada ketinggian jelajah.

Insiden dua pesawat nyaris tabrakan ini terjadi di atas Tuva, wilayah pegunungan terpencil di Siberia selatan yang berbatasan dengan Mongolia, dan terekam dalam data pelacakan langsung dari Flightradar24.

Kenaikan ketinggian yang tidak sah memicu alarm onboard yang dikenal sebagai Traffic Collision Avoidance System (TCAS) di kedua pesawat, mendorong tindakan darurat untuk menghindari tabrakan.

Rekaman audio yang beredar di media sosial China sejak akhir pekan lalu menunjukkan bahwa controller Rusia sedang menangani empat pesawat secara bersamaan dan mungkin telah mengeluarkan instruksi yang tidak jelas.

Sumber rekaman yang bocor tersebut masih belum diketahui dan keasliannya tidak dapat diverifikasi secara independen. Air China, SF Airlines, dan otoritas penerbangan sipil China belum mengeluarkan komentar publik.

Dalam komunikasi berbahasa Inggris, controller terdengar bertanya: "Apakah Anda menanjak dengan instruksi atau tanpa instruksi? Mohon konfirmasi." Pilot Air China menjawab: "Tidak. Terima kasih."

Masih belum jelas mengapa awak Air China mengubah ketinggian, namun miskomunikasi perintah yang ditujukan kepada pesawat lain sedang dipertimbangkan sebagai kemungkinan penyebabnya, demikian laporan media Belgia Aviation24.be. Respons lengkap pilot tidak terdengar karena tumpang tindih transmisi radio.

Setelah beralih ke frekuensi pribadi, kedua pilot China berkomunikasi dalam bahasa Mandarin. Kapten SF Airlines menyatakan keprihatinan atas kenaikan ketinggian tersebut, dengan menyebutnya "sangat tidak pantas" dan mempertanyakan apakah manuver itu telah disetujui.

Pilot Air China menghubungkan kebingungan tersebut dengan controller Rusia yang ia klaim telah membuat "keributan," membuat awak pesawat "bingung." Ia mengakui bahwa mereka perlu mengajukan laporan resmi.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER