5 Ciri-ciri 'Love Bombing', Strategi Manipulatif yang Bikin Kamu Rugi

2. Terus-menerus memberikan pujian berlebihan

Pujian memang menyenangkan, tetapi kalau pasangan mengucapkan kalimat-kalimat besar seperti, "Hidupku tak berarti tanpa kamu," atau, "Aku mencintaimu," di awal hubungan, itu sebenarnya red flag!

Pujian yang terlalu cepat dan berlebihan ini sering kali tidak realistis dan hanya bertujuan memikat hati kamu. Kalau kamu merasa tidak nyaman dengan pujian yang datang terlalu cepat atau terasa berlebihan, bisa jadi kamu sedang menjadi korban love bombing.

Lihat Juga : 7 Kebiasaan Sederhana Ini Bisa Bikin Kamu dan Pasangan Selalu Bahagia

3. Ingin selalu bersama dan menguasai waktumu

Orang yang melakukan love bombing cenderung menuntut perhatian dan waktu kamu secara penuh. Dia tidak peduli jadwal dan kebutuhanmu, bahkan berusaha mengisolasimu dari keluarga dan teman-teman lain. 

Ketika kamu membuat rencana dengan orang lain, dia bisa marah atau membuat kamu merasa bersalah karena mengabaikannya. Ini tanda waspada, karena artinya dia ingin mengontrolmu.

4. Mengecek kegiatanmu secara terus-menerus

Kontak yang konstan melalui pesan, telepon, atau media sosial yang dilakukan pasangan untuk 'mengecek' keberadaanmu sebenarnya merupakan bentuk pengawasan. 

Meski terlihat seperti perhatian, tindakan ini menunjukkan kebutuhannya untuk mengontrol dan mengetahui setiap langkahmu. Kebutuhan akan kepastian ini bisa membuat kamu merasa terkekang dan kehilangan kebebasan.

Lihat Juga : Lagi Ramai Jadi Obrolan Medsos, Apa Itu 'Red String Theory'?

5. Marah ketika kamu membuat batasan

Setiap orang berhak memiliki batasan dalam hubungan. Namun, pasangan yang melakukan love bombing tidak menghormati batasan tersebut dan bisa marah ketika kamu menerapkannya. 

Kemungkinan dia bakal menuduhmu egois atau memperlihatkan diri sebagai korban agar kamu merasa bersalah. Sikap ini adalah bentuk manipulasi emosional dan kontrol yang tidak sehat, bukan tanda cinta sejati.

Itu dia ciri-ciri love bombing yang penting kamu ketahui agar bisa melindungi diri dari manipulasi emosional yang berbahaya. Hubungan yang sehat harus dibangun atas dasar saling menghormati, kepercayaan, dan kebebasan, bukan dominasi dan kontrol. 

Kalau kamu menemukan tanda-tanda di atas dalam hubunganmu, jangan ragu untuk mencari bantuan dari orang terdekat atau profesional.