Marak Protes, Filipina Dikeluarkan dari Daftar Negara Paling Berbahaya
HelloSafe telah mengeluarkan permintaan maaf resmi dan mencabut peringkat yang menempatkan Filipina sebagai negara paling berbahaya di dunia.
Perusahaan pembanding asuransi perjalanan yang berbasis di Kanada ini mencabut Filipina dari daftar menyusul kritik publik yang marak terkait indeks tersebut.
Dalam permintaan maaf publik yang dikeluarkan pada 15 Juli 2025, HelloSafe, yang merilis "Indeks Keamanan 2025" pada awal Juni lalu, mengumumkan telah menangguhkan indeks tersebut sambil menunggu audit penuh atas metodologi dan kriterianya, menurut South China Morning Post.
"Kami ingin menyampaikan penyesalan yang tulus atas kesalahpahaman dan persepsi negatif yang mungkin timbul dari publikasi ini," kata perusahaan itu, seraya menambahkan bahwa mereka tidak pernah bermaksud mencemarkan nama baik negara mana pun termasuk Filipina.
HelloSafe mengatakan indeks tersebut didasarkan pada 35 kriteria yang terbagi dalam lima kategori: frekuensi bencana alam, kekerasan sosial, keterlibatan dalam konflik bersenjata (internal atau eksternal), infrastruktur kesehatan, dan militerisasi.
Negara-negara dinilai pada skala 0 hingga 100, dengan 0 mewakili yang paling aman dan 100 mewakili yang paling berbahaya. Filipina memperoleh skor 82,31, menempatkannya di puncak daftar, diikuti oleh Kolombia (79,21), Meksiko (78,42), India (77,86), dan Rusia (75,65).
Permintaan maaf tersebut menyusul reaksi keras dari sektor pariwisata Filipina, yang berpendapat bahwa peringkat tersebut bias, menyesatkan, dan menyebabkan kerusakan serius dan berkelanjutan pada citra negara tersebut.
Menteri Pariwisata Filipina Christina Garcia Frasco mengkritik indeks tersebut dan menganggapnya berbeda dengan fakta yang ada di lapangan.
"Apa yang disajikan sebagai indeks keselamatan yang objektif, pada kenyataannya, didasarkan pada data yang dipertanyakan, kurang transparan, dan sama sekali tidak berhubungan dengan kenyataan di lapangan," menurut sebuah pernyataan yang dipublikasikan di laman Facebook resminya pada 19 Juni lalu, seperti dilansir VN Express.
Frasco menekankan dalam pernyataannya yang dipublikasikan di laman Facebook resminya pada 19 Juni lalu bahwa indeks tersebut merusak kepercayaan dan keyakinan yang telah ditunjukkan wisatawan asing terhadap Filipina.
Banyak wisatawan asing memuji Filipina sebagai destinasi aman yang layak dikunjungi. Dengan garis pantai sepanjang lebih dari 36.000 kilometer, negara ini dinobatkan sebagai Destinasi Pantai Terkemuka di Asia pada World Travel Awards 2024.
(wiw)