Kasus CEO Astronomer Sorot Kembali Penyebab Selingkuh dan Susah Setia
CEO Astronomer, Andy Byron, menjadi sorotan setelah kedapatan bermesraan dengan Kepala HRD perusahaannya, Kristin Cabot, saat konser Coldplay di Boston, Amerika Serikat (AS).
Aksi keduanya tertangkap kamera dan disorot melalui kiss cam, hingga memancing komentar dari vokalis Chris Martin yang berseloroh, "Entah mereka sangat malu, atau sedang berselingkuh."
Fakta bahwa Byron masih berstatus menikah dengan Megan Kerrigan dan memiliki dua anak membuat insiden ini menuai perhatian luas. Sementara Cabot diketahui telah bercerai pada 2022, namun belum jelas apakah ia telah menikah kembali.
Keduanya bekerja di perusahaan yang sama, dan hubungan itu, jika terbukti bersifat perselingkuhan, menambah daftar panjang kasus serupa yang melibatkan figur publik.
Pertanyaannya kemudian muncul: mengapa perselingkuhan tetap marak terjadi dan kenapa orang-orang susah setia hanya dengan satu pasangan?
Alasan kompleks perselingkuhan
Meski hampir semua orang dalam hubungan berharap setia dan punya pasangan yang juga setia, kenyataannya tidak selalu demikian. Data dari Statista tahun 2024 menunjukkan bahwa 21 persen orang pernah berselingkuh, angka yang tentunya tidak sedikit.
Menurut berbagai studi psikologi, motif seseorang berselingkuh tidak melulu soal daya tarik fisik, melainkan campuran antara kondisi emosi, psikologis, dan situasional.
Melansir Brides, sebuah penelitian yang dimuat dalam Scientific American mengidentifikasi delapan penyebab umum perselingkuhan, yakni:
- Marah atau sakit hati, di mana seseorang memilih membalas pasangan melalui hubungan lain.
- Harga diri rendah, membuat individu mencari validitas eksternal.
- Kurangnya cinta atau rasa terhubung secara emosional dalam hubungan yang sedang dijalani.
- Komitmen yang lemah, sehingga lebih mudah tergoda pihak lain.
- Kebutuhan akan variasi atau sensasi baru dalam hubungan yang mulai terasa monoton.
- Pengabaian emosional, terutama ketika pasangan tidak saling memahami atau mendukung.
- Keinginan seksual yang tidak terpenuhi.
- Situasi dan kesempatan, seperti hubungan jarak jauh atau lemahnya batasan pribadi.
Menurut Courtney Glashow, terapis pernikahan dari Anchor Therapy, selingkuh juga bisa menjadi jalan pintas bagi mereka yang tak mampu menyampaikan kebutuhan atau luka batin secara terbuka.
Dalam banyak kasus, peristiwa ini merusak kepercayaan dan berdampak jangka panjang terhadap kondisi emosional pasangan yang dikhianati.
Beberapa faktor individu juga memperbesar kemungkinan seseorang berselingkuh, di antaranya:
- Riwayat trauma masa kecil, terutama pengalaman pengabaian atau menyaksikan konflik rumah tangga.
- Gaya kelekatan (attachment style) yang cemas atau menghindar.
- Gangguan kepribadian atau mental tertentu, seperti bipolar dan narsistik, yang memengaruhi kontrol impuls dan empati.
- Riwayat selingkuh sebelumnya, yang meningkatkan peluang perilaku serupa di masa depan.
- Adiksi, baik terhadap alkohol, obat, judi, maupun seks, yang menurunkan kemampuan menahan godaan.