Pesanan Fiktif 258 Kamar Hotel dalam 1 Malam, Hotel Rugi Rp1,85 M

CNN Indonesia
Senin, 21 Jul 2025 09:15 WIB
Menurut polisi, pria tersebut membuat total 580 pemesanan kamar hotel fiktif di sebuah hotel di Distrik Ota, Tokyo, Jepang.
Ilustrasi kamar hotel. (Istockphoto/DragonImages)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang teknisi laboratorium klinis berusia 28 tahun telah ditangkap oleh Kepolisian Metropolitan Tokyo, Jepang dan didakwa dengan kasus penghalangan bisnis secara curang.

Menurut polisi, pria tersebut membuat total 580 pemesanan kamar hotel fiktif di sebuah hotel di Distrik Ota, Tokyo, dengan nilai kerugian lebih dari US$114.000 atau sekitar Rp1,85 miliar.

Dari jumlah tersebut, 258 pemesanan dilakukan untuk satu malam pada Desember 2024, yang totalnya mencapai lebih dari US$49.000 atau sekitar Rp799 juta, melansir One Mile at a Time.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria itu dilaporkan membuat pemesanan menggunakan nama dan alamat email palsu yang berbeda. Polisi mulai menyelidiki kasus ini setelah dihubungi oleh pihak hotel, yang melaporkan bahwa pemesanan tersebut menyebabkan kerugian finansial pada bisnis mereka dan dibuat dengan niat untuk mengganggu.

Diduga, pria itu membuat lebih dari 500 pemesanan fiktif di hotel tersebut karena ingin merugikan pendapatan properti. Namun, masih belum jelas mengapa ia melakukan ini dan apa hubungannya dengan properti tersebut. Sang tersangka dilaporkan tetap bungkam selama pemeriksaan.

Tidak diketahui apakah ia menggunakan nomor kartu kredit palsu untuk pemesanan, atau apakah hotel itu memang tidak memerlukan otorisasi kartu kredit, mengingat Jepang adalah masyarakat dengan tingkat kepercayaan yang cukup tinggi.

Apa yang dilakukan pria ini jelas merupakan salah satu cara untuk merugikan finansial sebuah hotel, karena banyaknya pemesanan yang ia buat diperkirakan memengaruhi kemampuan hotel untuk menerima pemesanan dari pelanggan lain.

Apakah pria itu memiliki masalah dengan pemilik properti? Apakah ia punya masalah dengan salah satu staf di sana? Atau, apakah ia hanya menganggap ini lelucon lucu? Semua masih belum jelas.

Namun, mengingat skala operasi yang ia lakukan, tindakan ini pasti akan menimbulkan kecurigaan. Orang tentu bertanya-tanya sejauh mana ia mengotomatiskan proses ini, atau seberapa banyak waktu yang ia habiskan untuk membuat lebih dari 250 pemesanan hanya dalam satu malam.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER