'Wardrobe Fatigue', Saat Lemari Penuh Tapi Rasanya Tidak Punya Baju
Pernah berdiri lama di depan lemari, menatap tumpukan baju, tapi merasa tidak ada yang cocok untuk dipakai? Jika iya, mungkin Anda sedang mengalami wardrobe fatigue.
Personal stylist dan konsultan wardrobe Shae Johnson menyebut wardrobe fatigue adalah perasaan tidak terinspirasi oleh isi lemari sendiri. Anda merasa semua pakaian tidak lagi mencerminkan gaya, fase hidup, atau suasana hati yang ingin dibawa saat melangkah keluar rumah.
"Bisa juga, Anda sekadar kehabisan ide padu padan. Sama seperti tubuh yang bisa lelah secara fisik, rasa jenuh terhadap lemari pakaian pun nyata adanya," kata Johnson dikutip dari Real Simple.
Media sosial juga sering menggiring kita pada godaan belanja sebagai solusi rasa jenuh ini. Padahal belanja bukan memperbaiki, tapi justru memperburuk masalah lemari Anda.
Selain itu, Anda juga bisa tergoda ketika melihat seseorang mengunggah sesuatu, lalu membelinya tanpa rencana. Barang itu akhirnya teronggok di lemari dan terlupakan begitu saja.
Oleh karenanya, belanja baju baru memang bukan jawaban tepat untuk wardrobe fatigue yang dialami. Sedikit kreativitas dan trik styling biasanya cukup untuk menghidupkan kembali semangat berpakaian.
Anda juga bisa melakukan beberapa cara ini untuk mengatasi wardrobe fatigue yang kerap datang tiba-tiba:
1. Cuti belanja selama sebulan
Menurut fashion stylist Ceci Brien, berhenti berbelanja justru bisa memunculkan kembali kreativitas.
"Kalau ingin sesuatu, simpan tautannya di aplikasi catatan, lalu lihat lagi sebulan kemudian," ujarnya. Kemungkinan besar, Anda akan lupa pernah menginginkannya.
2. Bersih-bersih lemari dan 'berbelanja' di dalamnya
Collinge menyarankan untuk mengecek ulang isi lemari, mana yang bisa diutak-atik lagi, dan mana yang harus dilepas. Setelah beres, coba 'berbelanja' di lemari sendiri.
Ambil waktu untuk mencoba padu padan baru dengan barang yang sudah Anda punya. Metode 333 yakni, tiga atasan, tiga bawahan, tiga pasang sepatu bisa membantu melihat kombinasi tak terduga.
3. Investasi pada pakaian esensial
Anda juga disarankan memiliki potongan wajib seperti celana denim yang pas di badan, kemeja putih rapi, blazer netral, little black dress, jaket kulit atau denim, serta sepatu serbaguna seperti sneakers putih atau kitten heels chic.
Potongan ini mudah dipadupadankan sehingga Anda tak kehabisan ide soal berpakaian.
4. Bermain aksesori
Aksesoris yang ditambahkan dengan pakaian yang digunakan bisa mengubah keseluruhan penampilan. Anda bisa menambahkan syal, ikat pinggang, hingga kalung statement.
Semuanya bisa membuat T-shirt putih dan jeans yang sama terlihat berbeda setiap hari.
5. Kurasi media sosial Anda
Terlalu banyak inspirasi justru membuat bingung. Pilih hanya beberapa kreator atau influencer yang benar-benar mencerminkan gaya yang Anda sukai. Dengan begitu, Anda tidak dibombardir tren yang bertabrakan satu sama lain.
(tis/els)