Kemenkes akan Ubah SOP Pemberian Obat Cacing usai Balita Raya Wafat

CNN Indonesia
Sabtu, 23 Agu 2025 02:30 WIB
Menko PMK Pratikno mengatakan Kemenkes akan perbaiki SOP pemberian obat cacing.
Ilustrasi. Menko PMK sebut Kemenkes akan ubah SOP pemberian obat cacing. Foto: iStockphoto/Christoph Burgstedt
Jakarta, CNN Indonesia --

Menko PMK Pratikno mengatakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan memperbaiki standar operasional prosedur (SOP) pemberian obat cacing.

Pernyataan itu disampaikan Pratikno usai menggelar rapat tingkat menteri pada Jumat (22/8), merespons wafatnya Raya, balita berumur 4 tahun dengan ditemukan banyak cacing di dalam tubuhnya di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Pratikno mengatakan SOP pemberian obat cacing ke depan akan disaksikan langsung oleh petugas kesehatan, tidak dibawa pulang oleh pasien.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemenkes akan memperbaiki SOP petugas di lapangan, bahwa ketika pemberian obat kepada pasien itu, apalagi sebetulnya obat cacing itu hanya di 6 bulan sekali, itu harusnya ditunggui betul, bener-bener diberikan kepada anak, tidak diberikan kemudian dibawa pulang," kata Pratikno di JIExpo, Jakarta, Jumat (22/8).

Selain itu, Pratikno mengatakan Kemenkes juga akan memperbaiki SOP rujukan dari puskesmas ke rumah sakit. Ia menyebut puskesmas nantinya tak hanya sekedar menerbitkan surat rujukan ke rumah sakit saja.

"Tetapi juga menjamin bahwa pasien itu bener-bener ke rumah sakit. Nanti jangan sudah diberi rujukan, surat rujukan, tidak ke rumah sakit, karena ada masalah lain, masalah transportasi, masalah apa," ucapnya.

Pratikno pun menyebut wafatnya Raya merupakan alarm nasional bagi pemerintah untuk memperbaiki layanan kesehatan di Indonesia.

"Alarm nasional yang mengingatkan kita semua untuk bersama-sama bagaimana mencegah kejadian ini tidak terulang lagi, dan terus meningkatkan kualitas kesehatan anak Indonesia di mana pun berada," ujar dia.

Seorang balita bernama Raya meninggal dunia dengan kondisi tubuhnya dipenuhi cacing.

Selama masa observasi, dokter menemukan cacing keluar dari hidung Raya. Lebih dari satu kilogram cacing hidup berhasil dikeluarkan dari tubuhnya sebelum ia meninggal dunia.

Terpisah, Menkes Budi Gunadi mengatakan balita Raya diduga wafat bukan karena cacingan akut melainkan diduga ada infeksi.

Dari penjelasan medis yang diterimanya, Budi menyebut ada dua dugaan Raya meninggal dunia yakni karena meningitis atau TBC.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jabar, Raden Vini Adiani Dewi mengatakan belum dapat menyimpulkan pasti penyebab kematian Raya.

Vini menuturkan, pihak Dinkes Jabar bakalan melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap orang tua dari Raya. Hal itu untuk mengetahui bilamana ada penyakit yang ditularkan kepada Raya dari orang tuanya.

"Jadi audit investigasi ini sedang dilakukan. Termasuk hari ini saya lagi zoom sebetulnya dengan Kementerian Kesehatan. Jadi nanti kita sudah sepakat satu suara untuk investigasi kematiannya. Itu akan dikeluarkan dari Kementerian Kesehatan. Itu kemarin kesepakatannya," kata Vini saat berkunjung ke Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/8).

(mnf/dna)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER