Amanohashidate adalah gundukan pasir alami sepanjang 3,6 km yang membentang di Teluk Miyazu di Prefektur Kyoto utara, Jepang.
Dikenal sebagai jembatan mengambang surgawi Jepang, tempat ini diselimuti pohon pinus dan pasir putih lembut, membentuk laguna tenang yang disebut Laut Asoumi.
Tidak seperti gundukan pasir lainnya di Jepang, Amanohashidate tidak menghadap langsung ke laut lepas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebaliknya, gundukan ini terbentuk oleh sedimen yang dibawa dari Teluk Wakasa selama berabad-abad, bertabrakan dengan arus dari Sungai Noda. Hasilnya adalah salah satu lanskap alam paling ikonik di Jepang.
Dikenal sebagai keajaiban alam sejak abad ke-8, Amanohashidate telah ditampilkan dalam banyak teks dan lukisan kuno Jepang, yang berasal dari tahun 1400-an, melansir Asia One.
Paling terkenal dalam lukisan besar oleh pelukis ulung Sesshu Toyo, dan sebagai cetakan kayu oleh legenda Ukiyo-e, Utagawa Hiroshige.
Pada tahun 1643, seorang cendekiawan Konfusianisme memproklamasikan Amanohashidate sebagai salah satu dari Tiga Pemandangan Jepang, mengukuhkan tempatnya sebagai harta karun budaya.
Pada tahun 1873, area ini ditetapkan sebagai taman kuasi-nasional, dan akhirnya, sebagai Lanskap Budaya Penting negara pada tahun 2015.
Di luar keindahan alamnya, wilayah ini terkenal dengan tekstil dan kain sutra keriput yang disebut Tango Chirimen, yang digunakan untuk kimono khusus.
Makanan laut segar juga berlimpah di wilayah ini dan tradisi kulinernya sama kaya. Makanan khas lokalnya meliputi chikuwa, kue ikan panggang, dan Chie no Mochi, kue beras kesayangan yang telah dinikmati penduduk lokal selama beberapa generasi.
Tempat-Tempat Menarik di Sekitar Amanohashidate
- Kuil Chionji
- Monumen Tiga Pemandangan Jepang
- Hashidate Chaya
- Kuil Amanohashidate
- Asoumi-gawa Tori (Gerbang yang menghadap ke Laut Asoumi)
- Lentera Batu Melingkar
- Amanohashidate View Land
- Taman Amanohashidate Kasamatsu
- Dek Observasi Bentenyama
- Dek Observasi Gunung Takigami.