Musim Dingin Ekstrem, Jalur Pendakian ke Gunung Fuji Ditutup
Mulai Rabu, 10 September 2025, semua jalur pendakian ke Gunung Fuji, Jepang, secara resmi ditutup untuk umum hingga Juli tahun depan.
Larangan ini diberlakukan demi keselamatan pendaki, karena kondisi musim dingin yang ekstrem membuat pendakian sangat berbahaya.
Dilansir dari Japan Today, penutupan ini berlaku untuk keempat jalur utama menuju puncak, yaitu Jalur Yoshida di Prefektur Yamanashi, serta Jalur Gotemba, Fujinomiya, dan Subashiri di Prefektur Shizuoka.
Keempat jalur pendakian Gunung Fuji ini dibuka pada musim panas lalu dan memungkinkan pendaki untuk memulai perjalanan dari stasiun kelima hingga ke puncak.
Konsekuensi dan Aturan Baru bagi Pendaki
Meningkatnya jumlah pendaki membuat Prefektur Yamanashi dan Shizuoka menerapkan aturan baru seperti biaya masuk dan sistem reservasi.
Selain itu, Prefektur Yamanashi juga membatasi jam akses untuk mencegah pendakian di Gunung Fuji yang tidak terencana dan berisiko.
Ada dua alasan utama mengapa pendaki harus mematuhi larangan ini:
1. Risiko Keselamatan: Mendaki di luar musim pendakian meningkatkan risiko hipotermia dan memperlambat respons tim SAR jika terjadi insiden.
2. Konsekuensi Hukum: Mendaki tanpa izin di luar musim pendakian adalah tindak pidana. Pelanggar dapat dijatuhi denda hingga 300.000 yen (sekitar Rp33 juta) dan hukuman penjara hingga enam bulan.
Melalui rilis pernyataan, Pemerintah Prefektur Shizuoka juga berupaya keras untuk memastikan keamanan semua orang dengan memberikan konsekuensi bagi pelanggar.
Mematuhi aturan ini adalah langkah penting untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan menghargai lingkungan alam di Gunung Fuji.
Gunung Fuji memiliki ketinggian 3.776,24 meter di atas permukaan laut.Gunung Fuji juga merupakan simbol kebanggaan Jepang dan terdaftar sebagai Situs Warisan Budaya Dunia.
(wiw)