Kenapa Nyamuk Suka Menggigit? Ini Hal-hal yang Membuat Mereka Tertarik
Siapa yang tak pernah merasa terganggu dengan dengungan nyamuk di telinga saat malam tiba? Hewan kecil ini kerap dianggap sepele, tapi nyatanya bisa membawa penyakit berbahaya seperti demam berdarah, malaria, hingga chikungunya.
Tak heran jika kehadirannya selalu dihindari. Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya, kenapa nyamuk lebih suka mendekat ke orang tertentu dibanding yang lain?
Ada orang yang merasa selalu jadi "korban favorit" nyamuk, sementara orang lain tetap tenang tanpa gigitan berarti. Fenomena ini sebenarnya tidak muncul begitu saja.
Para peneliti menemukan bahwa nyamuk memiliki preferensi khusus terhadap manusia, berdasarkan faktor biologis maupun lingkungan.
Bukan hanya soal ada tidaknya genangan air di sekitar rumah. Tubuh kita sendiri ternyata memancarkan sinyal-sinyal tertentu yang bisa menjadi magnet bagi nyamuk.
Dari cara kita bernapas, bau alami tubuh, hingga warna pakaian, semua bisa menjadi undangan terbuka bagi serangga ini untuk mendekat. Untuk lebih jelasnya, inilah faktor-faktor yang membuat nyamuk betah berada di sekitar kita, melansir Healthline:
1. Karbon dioksida
Setiap kali kita bernapas, karbon dioksida dilepaskan ke udara. Nyamuk sangat peka terhadap jejak gas ini.
Begitu kadar karbon dioksida meningkat, nyamuk akan menganggap ada "calon inang" di dekatnya dan segera bergerak mendekat ke sumber napas tersebut.
2. Bau tubuh
Bau alami tubuh juga berperan besar. Beberapa senyawa seperti amonia dan asam laktat di kulit bisa membuat seseorang lebih menarik bagi nyamuk.
Bakteri di kulit juga punya andil, jumlah dan jenisnya menentukan aroma khas tubuh kita. Bahkan, faktor genetik pun ikut berpengaruh, terbukti dari penelitian yang menunjukkan nyamuk lebih tertarik pada bau tangan kembar identik dibanding kembar non-identik.
3. Panas tubuh
Selain bau dan napas, nyamuk juga merespons panas. Tubuh manusia memancarkan suhu hangat yang bisa dideteksi oleh nyamuk betina. Penelitian menyebutkan bahwa mereka akan bergerak menuju sumber panas, terlepas dari ukurannya.
4. Warna pakaian
Pernah merasa lebih sering digigit nyamuk saat memakai baju hitam? Itu bukan kebetulan. Studi menunjukkan nyamuk lebih suka mendekati objek berwarna gelap, terutama hitam. Jadi, pilihan warna pakaian bisa memengaruhi seberapa banyak nyamuk yang mendekat.
5. Alkohol
Minuman beralkohol, khususnya bir, ternyata bisa meningkatkan daya tarik nyamuk. Studi kecil pada 2002 menemukan bahwa nyamuk lebih sering hinggap pada orang yang baru saja mengonsumsi alkohol dibanding yang tidak.
6. Kehamilan
Nyamuk juga lebih tertarik pada perempuan hamil. Sebuah penelitian pada 2004 menemukan bahwa wanita hamil menarik lebih banyak nyamuk dibandingkan yang tidak hamil. Hal ini diduga karena mereka menghembuskan lebih banyak karbon dioksida dan memiliki suhu tubuh yang lebih tinggi.
Singkatnya, nyamuk bukan datang secara acak. Ada banyak faktor yang membuat mereka memilih siapa yang akan digigit. Mengetahui hal-hal ini bisa membantu kita lebih waspada, misalnya dengan memilih pakaian terang, menjaga kebersihan tubuh, dan mengurangi potensi lingkungan yang mendukung perkembangbiakan nyamuk.
(tis/tis)