Kamar Hotel Makin Canggih Malah Bikin Tamu Susah Nyalakan Lampu dan AC

CNN Indonesia
Kamis, 18 Sep 2025 10:45 WIB
Kamar hotel kini semakin canggih, namun justru membuat banyak tamu kesulitan mengoperasikan lampu, wifi, sistem hiburan, hingga pendingin ruangan.
Ilustrasi kamar hotel. (Istockphoto/lookslike)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kamar hotel kini semakin canggih, namun menurut laporan terbaru, justru membuat banyak tamu kesulitan mengoperasikan lampu, wifi, sistem hiburan, hingga pendingin ruangan atau AC.

Dalam survei yang melibatkan 450 properti hotel di seluruh dunia, 52 persen hotel melaporkan bahwa mereka menyediakan panduan teknologi secara lisan saat check-in untuk membantu tamu yang bingung menavigasi akomodasi berteknologi tinggi mereka.

Menurut survei Hotels.com's 2025 Hotel Room Innsights, 70 persen responden menyatakan bahwa tamu lebih menyukai berinteraksi dengan manusia, terutama saat check-in atau ketika membutuhkan bantuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, kamar hotel terus menjadi semakin pintar, membuat tamu harus berlomba untuk mengikuti perkembangan teknologi tersebut. Ini menjadi masalah bagi tamu hotel yang gaptek (gagap teknologi)

Survei ini juga mengungkapkan bahwa 56 persen hotel merasakan tekanan untuk terus memperbarui teknologi mereka, dengan fokus utama pada "teknologi kenyamanan", peningkatan praktis yang meningkatkan kenyamanan dan kemudahan penggunaan.

Peningkatan ini mencakup televisi pintar yang terhubung dengan layanan streaming dan speaker Bluetooth, serta inovasi mengejutkan di area yang tak terduga: kamar mandi.

Kini, kamar mandi di beberapa hotel dilengkapi cermin pintar yang menampilkan pembaruan cuaca dan berita, pengatur suhu air digital, keran dengan sensor gerak, kepala pancuran pintar yang berubah warna berdasarkan penggunaan air, toilet ala Jepang dengan bidet pintar, hingga pengisian bak mandi yang diaktifkan suara.

Beberapa hotel bahkan melangkah lebih jauh dengan menerapkan robot memasak dan concierge bertenaga kecerdasan buatan (AI). Namun, beberapa properti mengaku telah menghapus fitur otomatis seperti robot pelayan sarapan atau di lobi karena dianggap kurang memberikan kehangatan bagi tamu.

Seperti yang diungkapkan salah satu hotel dalam studi tersebut: "Pelayanan yang hangat dan personal menciptakan hubungan yang nyata serta memungkinkan kami memenuhi kebutuhan tamu dengan empati dan perhatian."

Melanie Fish, wakil presiden hubungan masyarakat global di Hotels.com, mengatakan, "Dari pancuran pintar hingga robot pengantar layanan kamar, survei Innsights tahun ini menunjukkan bahwa hotel di seluruh dunia menggunakan teknologi dengan cara yang fungsional hingga inovatif."

"Jelas ada titik ideal untuk kamar hotel pintar: intuitif dan personal, tetapi tetap mudah dinavigasi," ujarnya, seperti dilansir Independent.

Bagi tamu yang menyukai pengalaman menginap berteknologi tinggi, beberapa pilihan hotel yang patut dipertimbangkan adalah Hotel EMC2 di Chicago dengan layanan kamar berbasis robot, CitizenM New York Bowery yang menawarkan kamar dengan kontrol tablet, atau Grand Hyatt Jeju di Korea Selatan yang dilengkapi kamar pintar berbasis biometrik dan butler robot.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER