7 Makanan yang Perlu Dihindari untuk Cegah Penyusutan Otak

CNN Indonesia
Rabu, 08 Okt 2025 07:45 WIB
Ilustrasi. Waspada, banyak makanan yang bikin otak menyusut dan daya ingat menurun. (Istockphoto/Cecilie_Arcurs)
Jakarta, CNN Indonesia --

Banyak orang mencari cara menjaga daya ingat dan konsentrasi, namun jarang yang sadar bahwa jawabannya bisa sesederhana memperhatikan apa yang ada di piring.

Ya, memilih makanan cegah penyusutan otak tak kalah penting dari olahraga atau tidur cukup. Sebab, pola makan berpengaruh besar terhadap kesehatan otak, memori, hingga risiko demensia.

Menurut Uma Naidoo, psikiater nutrisi sekaligus dosen di Harvard Medical School, makanan yang kita konsumsi dapat memengaruhi bakteri usus. "Bakteri usus dapat memicu proses metabolisme dan peradangan otak yang berpengaruh terhadap daya ingat," ujarnya, dikutip dari CNBC.

Artinya, apa yang kita makan bisa menentukan seberapa tajam memori kita di masa depan. Berikut sejumlah makanan yang sebaiknya dibatasi agar fungsi otak tetap optimal tanpa mengalami penyusutan:

1. Gorengan

Meski rasanya gurih dan sulit ditolak, gorengan ternyata bisa berdampak buruk bagi otak. Studi terhadap lebih dari 18 ribu orang menemukan, pola makan tinggi gorengan berkaitan dengan skor memori yang rendah.

Kandungan lemak jenuh dan trans yang tinggi jadi penyebab utamanya. Sebagai alternatif, pilih cara memasak lebih sehat seperti menumis, mengukus, memanggang, atau membuat sup.

2. Margarin

Margarin dan camilan kemasan kerap mengandung lemak trans dalam jumlah besar. Lemak ini bisa merusak sel otak dan mempercepat penurunan daya ingat.

Penelitian dalam jurnal Neurology menunjukkan, orang dengan kadar lemak trans tinggi dalam darah memiliki risiko lebih besar terkena demensia. Gantilah margarin dengan minyak zaitun atau minyak kelapa yang lebih sehat.

3. Donat

Donat menggabungkan dua faktor berbahaya sekaligus, digoreng dan tinggi gula. Kombinasi ini dapat memicu peradangan ganda di otak dan menurunkan fungsi memori. Kandungan lemak trans dan gula tinggi juga meningkatkan risiko demensia.

4. Mi instan dan makanan olahan

Mi instan, keripik, permen, dan saus kemasan termasuk makanan olahan tinggi gula, garam, serta lemak tidak sehat. Selain rendah nutrisi, jenis makanan ini dapat mengganggu kinerja otak dan menyebabkan kenaikan berat badan.

Batasi konsumsinya dan perbanyak makanan segar seperti buah, sayur, serta biji-bijian utuh.

5. Roti dan nasi putih

Karbohidrat olahan seperti roti putih dan nasi putih menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat diikuti penurunan energi. Penelitian juga mengaitkan konsumsi berlebih karbohidrat olahan dengan peningkatan risiko Alzheimer.

Sebagai pengganti, pilih roti gandum, nasi merah, atau pasta dari biji utuh yang kaya serat.

6. Permen dengan pemanis buatan

Produk bebas gula kerap menggunakan pemanis buatan seperti aspartam. Meskipun aman dalam jumlah kecil, konsumsi tinggi aspartam dikaitkan dengan gangguan kognitif dan peningkatan risiko depresi.

Studi menunjukkan, konsumsi tinggi minuman dengan pemanis buatan dapat meningkatkan risiko stroke dan demensia.

7. Daging olahan

Daging olahan seperti sosis, ham, dan bacon mengandung bahan kimia yang dapat merusak sel otak dan memicu peradangan. Kandungan natrium yang tinggi juga mengganggu aliran darah ke otak, sehingga mempercepat penurunan fungsi kognitif.

Pilih sumber protein lebih sehat seperti ikan, ayam tanpa kulit, atau kacang-kacangan.

Menjaga otak tetap sehat bukan hanya soal belajar atau membaca buku, tapi juga soal apa yang kita makan setiap hari. Dengan membatasi makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan bahan olahan, serta menggantinya dengan makanan segar, kita sudah mengambil langkah besar dalam melindungi memori jangka panjang.

Mulailah dengan memilih makanan cegah penyusutan otak sejak sekarang, demi pikiran yang tajam, fokus, dan daya ingat yang bertahan hingga tua nanti.

(tis/tis)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK