Pepaya sering menjadi bahan rujak dan disukai banyak orang. Selain harganya terjangkau, buah tropis ini juga kaya manfaat bagi tubuh.
Tak hanya menyegarkan saat dikonsumsi dingin, pepaya juga mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin dan mineral. Mengutip Medical News Today, pepaya mengandung vitamin A, B, C, E, dan K, serta mineral seperti magnesium, kalsium, dan kalium.
Kandungan serat yang tinggi pada pepaya membantu mengatasi masalah pencernaan seperti sembelit. Selain itu, pepaya juga rendah kalori sehingga cocok dijadikan camilan bagi yang sedang diet.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, tidak semua orang bisa bebas menikmati pepaya. Ada beberapa kelompok yang disarankan untuk membatasi atau bahkan menghindari konsumsi buah ini karena alasan kesehatan.
Ibu hamil disarankan menghindari pepaya yang belum matang atau setengah matang. Mengutip Health Shots, pepaya muda mengandung senyawa bersifat pencahar yang dapat memicu kontraksi rahim dan meningkatkan risiko keguguran.
Bagi ibu hamil dengan riwayat keguguran, sebaiknya hindari konsumsi pepaya muda demi menjaga keselamatan janin.
Pepaya memang kaya vitamin C, tetapi bagi penderita batu ginjal, asupan vitamin C berlebih justru bisa berbahaya. Mengutip Economic Times, tubuh mengubah vitamin C menjadi oksalat, yang dapat bergabung dengan kalsium dan membentuk batu ginjal.
Penderita batu ginjal sebaiknya membatasi konsumsi pepaya dan memperhatikan asupan vitamin C dari makanan lain.
Pepaya mengandung protein seperti papain dan chymopapain yang dapat memicu reaksi alergi. Orang yang memiliki alergi terhadap lateks biasanya juga alergi terhadap pepaya karena adanya reaksi silang.
Jika kamu memiliki alergi lateks, sebaiknya hindari pepaya dan produk olahannya untuk mencegah reaksi alergi yang serius.
Pepaya mengandung senyawa sianogenik yang dapat melepaskan sedikit hidrogen sianida saat dicerna. Pada umumnya ini tidak berbahaya, tetapi bagi penderita gangguan irama jantung atau penyakit jantung lain, konsumsi pepaya berlebihan bisa memperburuk kondisi.
Terlalu banyak makan pepaya bisa memperparah aritmia atau mengganggu efek obat jantung. Karena itu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum rutin mengonsumsi pepaya.
Orang dengan hipotiroid perlu berhati-hati karena senyawa tertentu dalam pepaya diduga dapat mengganggu fungsi hormon tiroid.
Pepaya bisa memperburuk gejala seperti kelelahan, metabolisme lambat, dan sensitif terhadap dingin. Mengonsumsi pepaya secara rutin tanpa pengawasan medis dapat menyulitkan pengelolaan kondisi tiroid.
Menukil Times of India, pepaya memiliki efek menurunkan kadar gula darah sehingga aman untuk penderita gula darah tinggi. Namun, bagi penderita hipoglikemia (gula darah rendah), efek ini justru berisiko.
Konsumsi pepaya bisa menurunkan kadar gula darah lebih jauh dan memicu gejala seperti gemetar, kebingungan, hingga detak jantung cepat.
Konsumsi pepaya, terutama yang difermentasi, dapat menurunkan kadar gula darah. Menurut WebMD, hal ini dapat memengaruhi kestabilan gula darah selama dan setelah operasi.
Karena itu, orang yang akan menjalani operasi disarankan menghentikan konsumsi pepaya setidaknya dua minggu sebelum prosedur agar tidak mengganggu proses pemulihan.
Meski kaya manfaat, pepaya bukan buah yang cocok untuk semua orang. Tujuh kelompok di atas perlu berhati-hati atau menghindarinya demi menjaga kesehatan. Selalu konsultasikan dengan dokter jika kamu memiliki kondisi medis tertentu sebelum menjadikan pepaya bagian dari pola makan harian.
(rea/tis)