Seorang pria berkebangsaan China menuai kecaman keras di media sosial setelah ia merekam dirinya sendiri melahap sampel makanan gratis dan menggunakan wastafel publik untuk keramas atau mencuci rambutnya selama perjalanannya di Osaka, Jepang.
Pria bernama Yikeshu, seorang travel influencer dengan lebih dari 200.000 pengikut, membagikan pengalaman perjalanan hematnya dalam sebuah video berjudul "Selamat datang untuk menyaksikan perjalanan saya di Osaka selama sehari dengan 100 yuan (sekitar Rp232 ribu)."
Setibanya di Bandara Internasional Kansai, ia mengabaikan tanda "dilarang merekam" di area pabean, dengan mengeluarkan kameranya, dan berkata, "Langsung memasuki Little Japan."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di kamar mandi bandara, ia menjadikan wastafel publik seperti spa pribadi. Yikeshu merekam dirinya sendiri sedang mencuci rambut dan menggunakan alat pengering tangan sebagai pengering rambut darurat, menurut laporan South China Morning Post.
Saat berada di atas Kereta Api Listrik Nankai dalam perjalanan menuju Osaka, ia terekam melakukan pull-up pada pegangan gantung di kereta, mengubah fasilitas kereta menjadi peralatan fitness.
Dalam upaya menghemat uang untuk minuman, ia menunjukkan cara "minum air gratis" dengan berjalan ke sebuah restoran, meminta cangkir, dan menenggak teh gratis sebelum keluar tanpa melakukan pembelian.
Puncak kontroversi terjadi di pasar lokal. Yikeshu mendekati kios buah yang menawarkan sampel kecil untuk dicoba. Ia memperlakukan piring sampel tersebut sebagai prasmanan pribadinya, memakan anggur satu per satu menggunakan tusuk sate bambu.
Penjual menyadari aksinya dan mengingatkannya untuk membuang tusuk sate bekas, tetapi Yikeshu mengabaikannya. Ia terus menggunakan tusuk sate yang sama sampai akhirnya penjual tersebut menutup piring sampel dengan plastik.
Ia baru berhenti setelah memakan tujuh buah anggur, yang akhirnya mendorong penjual untuk menyingkirkan seluruh nampan sampel tersebut.
Insiden ini memicu gelombang kritik dari warganet di media sosial. "Benar-benar tidak tahu malu," tulis seorang warganet.
"Saya sarankan turis China seperti ini menghadiri dan lulus pelajaran etika publik sebagai prasyarat persetujuan paspor," komentar warganet lain.
"Ketika Anda mendarat di negara lain, Anda mewakili negara Anda, ingat itu," tulis komentar lainnya.
Jepang baru-baru ini menjadi tujuan favorit bagi turis China berkat Yen yang melemah dan peningkatan penerbangan langsung. Negara tersebut menyambut 3,4 juta wisatawan mancanegara pada bulan Agustus, naik 16,9% dari tahun ke tahun, menurut laporan Japan Times.
China memimpin dengan 1 juta pengunjung, meningkat 36,5%, diikuti oleh Korea Selatan dengan 660.900 pengunjung, naik 8%.
(wiw)