Dalam pengertian klasik, diversifikasi berarti menyebarkan investasi ke berbagai aset seperti saham, obligasi, dan real estat untuk mengurangi risiko jangka panjang melalui alokasi modal yang seimbang. Diversifikasi sering dianggap sebagai landasan utama dalam berinvestasi dan menjadi komponen penting bagi strategi beli dan tahan.
Namun, bagi trader ritel yang aktif, pendekatan ini tidak selalu memadai di tengah perubahan pasar yang cepat. Kondisi tersebut menuntut penerapan teknik khusus dan jenis diversifikasi berbeda yang berfokus pada pengelolaan eksposur, volatilitas, dan likuiditas secara aktif dalam jangka waktu singkat.
Octa Broker, lembaga pialang teregulasi dan tepercaya secara global sejak 2011, menjelaskan bagaimana trader harian, swing trader, dan scalper dapat menyesuaikan diversifikasi untuk meminimalkan risiko serta menstabilkan hasil. Terdapat tiga prinsip inti yang perlu dikuasai dalam penerapan diversifikasi, yaitu:
1. Diversifikasi kelas aset dan instrumen,
2. Diversifikasi strategi dan kerangka waktu,
3. Diversifikasi risiko dan ukuran posisi.
Diversifikasi Kelas Aset dan Instrumen
Kesalahan yang paling umum dilakukan oleh trader baru adalah ketergantungan berlebihan pada satu kelas aset, misalnya hanya berfokus pada emas (XAUUSD) atau pasangan mata uang tertentu.
Ketergantungan tersebut membuat akun trading menjadi rentan terhadap guncangan sistemik pada satu pasar. Melalui diversifikasi ke berbagai aset, risiko dapat disebarkan sekaligus memanfaatkan peluang yang bervariasi.
Empat strategi diversifikasi berikut direkomendasikan oleh Octa Broker:
Tidak hanya berfokus pada satu pasar, tetapi melakukan rotasi di antara kelas aset seperti indeks saham (misalnya kontrak berjangka S&P 500) dan mata uang untuk menyesuaikan diri dengan siklus ekonomi. Ketika indeks ekuitas dalam kondisi datar, pasar mata uang mungkin sedang mengalami tren, sementara komoditas bisa berada dalam fase koreksi.
Pendekatan ini memungkinkan pemanfaatan perbedaan struktur pasar, jam perdagangan, dan profil likuiditas, seperti melakukan transaksi pada sesi Asia untuk mata uang dan beralih ke sesi Amerika Serikat untuk saham.
Memilih instrumen dengan korelasi negatif atau rendah guna menyeimbangkan posisi. Contohnya, posisi long pada XAUUSD dapat diseimbangkan dengan posisi long pada USDCHF karena kedua pasangan ini sering menunjukkan korelasi negatif yang kuat, sehingga berfungsi sebagai bentuk lindung nilai jangka pendek.
Mengombinasikan aset dengan volatilitas tinggi (seperti mata uang kripto Bitcoin) dan aset yang lebih stabil (misalnya pasangan mata uang utama seperti EUR/USD) agar strategi scalping yang agresif dapat diseimbangkan dengan pergerakan yang lebih tenang.
Melibatkan instrumen dengan tingkat likuiditas tinggi seperti EURUSD serta instrumen dengan likuiditas lebih rendah seperti mata uang pasar berkembang. Likuiditas tinggi memungkinkan masuk dan keluar posisi dengan mudah, sementara eksposur pada berbagai pasangan mata uang membantu mengurangi risiko spesifik suatu negara.
Diversifikasi Strategi dan Kerangka Waktu
Setiap strategi perdagangan memiliki masa efektif tertentu. Strategi yang unggul dalam kondisi pasar tertentu dapat gagal ketika rezim pasar berubah.
Sebagai contoh, strategi mean reversion dapat memberikan hasil baik dalam pasar dengan kisaran harga terbatas, tetapi kehilangan efektivitas saat tren kuat muncul.
Beberapa strategi yang dapat diterapkan secara bersamaan untuk mencapai diversifikasi nonkorelasi antara lain:
Diversifikasi Risiko dan Ukuran Posisi
Portofolio dengan aset beragam masih berpotensi menanggung kerugian besar jika ukuran posisi tidak proporsional. Satu transaksi yang salah dapat menghapuskan keuntungan dari posisi lain.
Diversifikasi risiko yang tepat bertujuan menyalurkan modal secara seimbang. Dua strategi berikut dapat digunakan untuk manajemen risiko jangka pendek:
Menormalkan risiko di seluruh transaksi dengan, misalnya, membatasi risiko maksimal 1% dari total modal per posisi yang disesuaikan dengan jarak stop-loss. Pendekatan ini memastikan bahwa posisi dengan volatilitas tinggi, seperti aset kripto, tidak mendominasi posisi yang lebih stabil pada pasangan mata uang likuid.
Menetapkan batas eksposur, misalnya tidak lebih dari 20% terhadap satu kelas aset atau sektor tertentu. Kebijakan ini mencegah konsentrasi risiko berlebihan pada instrumen yang sama, seperti emas atau mata uang tertentu.
Diversifikasi Trading dengan Octa Broker
Langkah awal menuju diversifikasi efektif adalah ketersediaan akses terhadap berbagai instrumen dan kondisi perdagangan yang fleksibel. Octa Broker, yang telah menyediakan akses andal ke pasar finansial global bagi trader ritel sejak 2011, mempertahankan lingkungan yang mendukung penerapan strategi diversifikasi secara optimal.
Octa Broker menawarkan berbagai instrumen yang sesuai untuk kondisi pasar volatil maupun stabil, antara lain:
Ketersediaan berbagai instrumen tersebut memudahkan penerapan diversifikasi kelas aset dengan rotasi fokus dari mata uang ke logam atau kripto sesuai kondisi pasar. Selain itu, Octa Broker memfasilitasi manajemen risiko beragam melalui peluang pembukaan posisi mulai dari 0,01 lot bagi trader pemula serta pemberian leverage hingga 1:1000 untuk fleksibilitas ukuran posisi.
Diversifikasi trading yang efektif tidak berfokus pada penghapusan kerugian, melainkan memastikan bahwa ketika satu posisi menurun, posisi lain tetap stabil atau tumbuh, sehingga menciptakan akun perdagangan yang seimbang.
Tujuan utama pendekatan terdiversifikasi adalah menghasilkan kurva ekuitas yang lebih stabil dengan penurunan modal yang lebih kecil dan durasi yang lebih singkat dibanding strategi tunggal.
Meski demikian, diversifikasi tetap memiliki batas. Diversifikasi yang berlebihan dapat mengurangi fokus dan meningkatkan kompleksitas, sehingga menyulitkan pemantauan terhadap posisi individu.
Evaluasi berkala terhadap portofolio perlu dilakukan dengan meninjau eksposur, strategi, dan tingkat risiko secara menyeluruh, bukan sekadar jumlah aset yang dimiliki dalam akun perdagangan.
(adv/adv)