Tak Makan Malam Bisa Langsing? Ini Faktanya untuk Tubuh Anda

CNN Indonesia
Minggu, 12 Okt 2025 21:30 WIB
Ilustrasi. Ternyata melewatkan makan malam tidak bikin kurus. (iStockphoto/ferlistockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Banyak yang percaya jika tidak makan malam bisa menjadi cara cepat untuk menurunkan berat badan.

Memang, secara teori, mengurangi asupan kalori dapat membantu menurunkan berat badan. Namun, apakah benar tidak makan malam membuat tubuh lebih mudah langsing?

Jawabannya tidak sesederhana itu. Kebiasaan melewatkan makan malam justru bisa membawa dampak negatif bagi kesehatan dan proses penurunan berat badan Anda.

Selain itu, efek jangka panjang dari tidak makan malam bisa berbeda-beda, tergantung pada pola makan dan gaya hidup secara keseluruhan.

Efek tidak makan malam bagi tubuh

Mari kita ulas lebih dalam apa saja yang terjadi pada tubuh jika Anda tidak makan malam. Apakah kebiasaan ini benar-benar efektif untuk menurunkan berat badan?

Merangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa efek pada tubuh jika Anda memilih untuk melewatkan makan malam, terutama saat sedang menjalani program penurunan berat badan.

1. Energi tubuh menurun

Salah satu efek paling nyata dari tidak makan malam adalah turunnya tingkat energi. Tubuh membutuhkan kalori sebagai bahan bakar untuk menjalankan berbagai fungsi saat tidur.

Jika Anda melewatkan makan malam, menurut Health Shots, asupan kalori akan berkurang drastis sehingga tubuh kekurangan energi. Hal ini bisa menyebabkan Anda merasa lelah, lesu, dan sulit berkonsentrasi saat bangun tidur.

Selain itu, kadar gula darah (glukosa) yang rendah akibat tidak makan malam juga bisa membuat Anda merasa pusing, tidak stabil, bahkan berisiko pingsan.

2. Keinginan makan makanan manis meningkat

Tidak makan malam dapat memicu rasa lapar yang sangat kuat, terutama keinginan untuk mengonsumsi makanan manis dan tinggi karbohidrat.

Tubuh mencari sumber energi cepat untuk mengatasi kekurangan kalori, sehingga Anda mungkin tergoda untuk makan camilan tidak sehat yang tinggi gula dan kalori.

Kondisi ini justru menyebabkan pola makan menjadi tidak teratur, bahkan berisiko menaikkan berat badan jika Anda akhirnya ngemil berlebihan di malam hari.

3. Gangguan siklus tidur

Melewatkan makan malam juga dapat mengganggu kualitas tidur. Tubuh membutuhkan energi untuk menjalani puasa malam hari saat tidur.

Tanpa asupan makanan yang cukup, Anda bisa mengalami kesulitan tidur atau tidur tidak nyenyak. Kurang tidur yang berkepanjangan akan memengaruhi sistem imun, suasana hati, energi, dan metabolisme tubuh.

4. Mengalami kecemasan

Kebiasaan tidak makan malam juga bisa memicu kecemasan, terutama jika Anda kemudian mengonsumsi makanan cepat saji atau junk food sebagai pengganti.

Makanan jenis ini dapat meningkatkan kadar hormon stres, yaitu kortisol, dalam tubuh. Kadar kortisol yang tinggi berhubungan dengan peningkatan risiko masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.

5. Kehilangan massa otot berlebihan

Saat Anda tidak makan malam, tubuh mulai memecah jaringan otot untuk dijadikan sumber energi, terutama jika asupan protein tidak mencukupi.

Kehilangan massa otot ini dapat memperlambat metabolisme karena otot lebih aktif secara metabolik dibandingkan lemak.Metabolisme yang melambat membuat tubuh lebih sulit membakar kalori, bahkan saat sedang istirahat, sehingga berat badan justru bisa sulit turun.

6. Gangguan pencernaan

Sering melewatkan makan malam juga bisa menyebabkan masalah pencernaan, seperti sembelit atau gangguan buang air besar.
Makanan yang masuk ke sistem pencernaan merangsang gerakan usus, sehingga tanpa makan malam, proses ini bisa terganggu.

Selain itu, tidur dengan perut kosong meningkatkan risiko asam lambung naik (refluks), yang dapat menyebabkan sensasi terbakar di dada atau mulut.

Jadi, apakah tidak makan malam bikin langsing?

Kebiasaan ini bukanlah cara yang efektif dan sehat untuk menurunkan berat badan. Mengutip Everyday Health, melewatkan makan malam justru bisa menjadi faktor risiko kenaikan berat badan.

Pendekatan yang lebih baik adalah mengatur pola makan dengan mengonsumsi kalori lebih banyak di pagi dan siang hari, lalu memilih menu makan malam yang lebih ringan dan rendah kalori.

(rea/tis)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK