Polisi Swedia pada hari Jumat (17/10) mengumumkan bahwa mereka menduga adanya kejahatan kebencian atau hate crime di balik insiden kebakaran pada sebuah masjid yang baru dibangun.
Insiden kebakaran masjid baru tersebut terjadi pada Kamis (16/10) malam di kota bagian utara Lulea, Swedia.
"Bangunan itu tidak sepenuhnya terbakar habis, tetapi mengalami kerusakan akibat api," kata petugas polisi Casey Causevic kepada penyiar SVT, seperti dilansir Anadolu, Sabtu (18/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menduga api sengaja dinyalakan dan sedang menyelidikinya sebagai pembakaran yang disengaja (arson), tetapi saat ini belum ada tersangka," imbuh dia.
Tidak ada laporan mengenai korban luka sehubungan dengan kebakaran tersebut. Area di sekitar masjid kini telah ditutup sementara polisi melakukan investigasi teknis.
Pusat Islam setempat beraksi terhadap insiden masjid yang dibakar karena dugaan hate crime.
Norrbottens Islamiska Center (NIC), pihak pengelola masjid, mengungkapkan kesedihan mereka atas serangan di Lulea tersebut.
"Kami terbangun hari ini karena peristiwa tragis dan serangan memalukan yang menunjukkan kebencian dan kejahatan yang diarahkan ke masjid kami di Lulea," tulis NIC di laman Facebook mereka.
"Kami bersyukur tidak ada yang terluka, tetapi kerusakan pada bangunan terlihat jelas," sambung pernyataan itu.