Museum Louvre Diprediksi Rugi Rp1,7 T Imbas Aksi Perampokan
Museum Louvre, Prancis diprediksi mengalami kerugian hingga 88 juta euro atau sekitar Rp1,7 triliun imbas aksi pencurian pada Minggu (19/10) lalu.
Hal tersebut diungkapkan oleh pihak Kejaksaan Prancis pada Selasa (21/10).
"Kurator Louvre memperkirakan kerugiannya mencapai 88 juta euro," ujar jaksa Paris Laure Beccuau, melansir The Strait Times.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih mencari para pelaku. Beccuau mengatakan, empat orang terlibat dalam aksi perampokan tersebut. Pihak berwenang saat ini tengah menganalisis sidik jari yang ditemukan di tempat kejadian.
Beccuau menduga, komplotan tersebut merupakan kelompok kejahatan yang terorganisir. Hanya dalam waktu tujuh menit, mereka berhasil menggondol sejumlah perhiasan bersejarah dari Louvre. Belum lagi pencurian yang terjadi saat museum sedang dipenuhi pengunjung.
Pihak kepolisian saat ini juga tengah meneliti rekaman CCTV dari sekitar Louvre dan jalan raya utama untuk mencari tanda-tanda keberadaan empat perampok yang melarikan diri menggunakan sepeda motor.
Diberitakan sebelumnya, sekelompok orang berhasil menyusup ke dalam Museum Louvre dan mencuri delapan perhiasan bersejarah yang ada di dalamnya pada Minggu pagi.
Perampok dilaporkan masuk lewat Galerie d'Apollon melalui jendela, tak lama setelah museum dibuka. Mereka masuk menggunakan lift yang digunakan untuk mengangkat peralatan ke dalam gedung.
Para pencuri kemudian kabur menggunakan sepeda motor dan memboyong delapan perhiasan peninggalan era Napoleon.
Imbas insiden tersebut, Museum Louvre pun ditutup untuk sementara waktu.
Insiden tersebut juga menyoroti kelemahan sistem keamanan di salah satu destinasi wisata seni dan sejarah paling fenomenal di dunia. Masalah keamanan Museum Louvre disebut-sebut telah menjadi sorotan lama.
(asr)