Helikopter Kecelakaan Saat Mau Evakuasi Pendaki Terdampar di Everest

CNN Indonesia
Kamis, 30 Okt 2025 17:00 WIB
Badai siklon yang membawa hujan salju ekstrem dari Teluk Benggala telah melumpuhkan wilayah Pegunungan Everest, baik di sisi Nepal maupun China.
Ilustrasi helikopter di Pegunungan Everest, Nepal. (AFP/PRAKASH MATHEMA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badai siklon yang membawa hujan salju ekstrem dari Teluk Benggala telah melumpuhkan wilayah Pegunungan Everest, baik di sisi Nepal maupun China.

Kondisi cuaca buruk ini tidak hanya menghentikan aktivitas pariwisata, tetapi juga berujung pada insiden jatuhnya sebuah helikopter yang sedang bertugas mengevakuasi pendaki yang terdampar.

Badai yang mulai mengguncang India sejak Senin (27/10) ini merupakan kali kedua dalam bulan ini Himalaya dihantam hujan salju lebat. Akibatnya, Gunung Everest kini tertutup salju tebal, terutama di jalur pendakian ketinggian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak berwenang Nepal segera merespons dengan menghentikan semua kegiatan trekking di banyak rute Everest. Para pendaki didesak untuk tetap berada di tempat aman atau segera mengamankan perjalanan mereka menuju area Annapurna, Manaslu, dan Dhaulagiri.

Helikopter Tergelincir di Salju

Dalam upaya penyelamatan, insiden mengejutkan terjadi. Juru bicara Otoritas Penerbangan Sipil Nepal (CAAN), Gyanendra Bhul, mengonfirmasi bahwa sebuah helikopter yang dikerahkan untuk mengevakuasi pendaki terdampar jatuh saat hendak mendarat.

"Sebuah helikopter pribadi terbang ke Lobuche dekat Everest Base Camp. Saat mendarat, helikopter itu mengalami kecelakaan dengan tergelincir di salju hingga akhirnya terbaring miring," kutip VN Express dari keterangan Bhul.

Pilot dilaporkan berhasil diselamatkan dari insiden tersebut. Namun, hingga kini belum ada kejelasan pasti mengenai nasib para pendaki yang seharusnya diselamatkan oleh helikopter nahas tersebut.

Sementara itu, upaya penyelamatan lainnya terus dilakukan. Sejak Selasa, ratusan pendaki dari distrik Manang telah dipandu oleh tim gabungan dari tentara dan polisi menuju lokasi yang lebih aman.

Juru bicara Angkatan Darat Nepal, Raja Ram Basnet, menyebutkan bahwa sekitar 1.500 pendaki dilaporkan tersesat akibat salju yang mengubur jalur pendakian. Jumlah ini termasuk pendaki lokal, pemandu, hingga 200 warga negara asing.

"Para penyelamat membersihkan salju dari jalan setapak dan menurunkannya ke tempat yang lebih aman," ujar Basnet kepada Reuters di Kathmandu.

Prediksi Cuaca dan Korban Jiwa Lain

Para pakar cuaca sebelumnya telah memprediksi bahwa hujan salju akan menghantam kawasan tersebut pada Kamis dan Jumat, menyusul pergerakan Siklon Montha yang melanda Andhra Pradesh, India, pada Selasa malam.

Di sisi China, penjualan tiket pendakian di Everest Tibet telah dihentikan sejak Selasa sore. Belum ada kepastian mengenai apakah ada turis yang terjebak di sana, mengingat kantor pers pemerintah Tibet belum memberikan tanggapan resmi.

Cuaca ekstrem ini tidak hanya berdampak pada pendaki. Data prakiraan menunjukkan suhu di Tingri diperkirakan akan terus anjlok di bawah titik beku minggu ini.

Selain itu, dampak cuaca buruk yang lebih luas di Nepal telah merenggut lebih dari 50 korban jiwa akibat banjir dan tanah longsor yang dipicu hujan lebat berkelanjutan.

(wiw/wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER