Pernah membuka sepatu lalu tiba-tiba tercium aroma tak sedap yang membuat dahi berkerut? Tenang, Anda tidak sendirian.
Kaki bau adalah hal yang sangat umum, bahkan punya istilah medis sendiri yakni bromodosis.
Menurut ahli penyakit kaki (podiatrist) Joy Rowland, bau kaki muncul ketika bakteri dan jamur di kulit serta sepatu 'memakan' keringat, lalu menghasilkan zat asam yang berbau seperti cuka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kadang aromanya bisa menyerupai keju, kubis, hingga telur busuk, tergantung jenis bakteri dan kondisi kulit Anda.
Namun, bukan berarti semua kaki pasti bau. Ada banyak faktor yang bisa memperparah aromanya.
Berikut tujuh penyebab bau kaki paling umum yang perlu Anda ketahui, melansir Cleveland Clinic:
Kaki punya lebih dari 250 ribu kelenjar keringat, dan produksi keringat dipengaruhi oleh banyak hal, cuaca, aktivitas fisik, usia, hormon, hingga stres.
Jika Anda merasa mudah berkeringat tanpa alasan jelas, bisa jadi mengalami hiperhidrosis, yaitu kondisi medis di mana tubuh memproduksi keringat berlebih.
Penyakit seperti athlete's foot (tinea pedis) sering membuat kaki terasa gatal dan berbau tidak sedap. Baunya bisa mirip keju atau ragi.
Jamur senang hidup di tempat lembap seperti ruang ganti, kolam renang, atau sepatu yang basah. Karena itu, selalu gunakan alas kaki di area publik dan hindari berbagi kaus kaki atau sepatu dengan orang lain.
Luka kecil, lecet, atau kuku yang tumbuh ke dalam bisa terinfeksi bakteri. Bau yang timbul tergantung jenis infeksinya, ada yang beraroma asam, ada juga yang berbau seperti belerang. Jika muncul luka atau infeksi yang tak kunjung sembuh, segera periksakan ke dokter.
Beberapa penyakit dapat mengubah aroma alami tubuh, termasuk kaki. Misalnya, obesitas yang memicu keringat berlebih, penyakit ginjal atau hati, yang bisa menimbulkan bau seperti pemutih, Gangguan tiroid, yang mengubah produksi keringat, hingga diabetes, yang bisa menyebabkan bau asam, infeksi pada luka kaki, bahkan aroma buah akibat komplikasi ketoasidosis.
Beberapa obat ternyata bisa membuat tubuh lebih mudah berkeringat, termasuk antidepresan, obat diabetes, obat antiinflamasi (NSAID), hingga steroid. Jika Anda curiga bau kaki muncul setelah konsumsi obat tertentu, konsultasikan ke dokter sebelum menghentikannya sendiri.
Sepatu yang lembap adalah surga bagi bakteri dan jamur. Pilihlah sepatu berbahan kulit atau kanvas yang memungkinkan udara masuk, dan gunakan kaus kaki berbahan katun atau wol penyerap keringat.
Usahakan untuk tidak memakai sepatu yang sama setiap hari, beri waktu agar kering sempurna sebelum digunakan lagi.
Jika kaki masih berbau setelah mandi, kemungkinan ada masalah medis di baliknya. Tapi bila bau hilang setelah dicuci, mungkin rutinitas kebersihanmu yang perlu ditingkatkan.
Pastikan untuk mencuci kaki hingga sela-selanya setiap hari, keringkan sempurna, dan ganti kaus kaki secara rutin.
(tis/tis)