Efek Keseringan Makan Ramen, Ada Risiko Kesehatan Mengintai

CNN Indonesia
Rabu, 12 Nov 2025 07:00 WIB
Ramen, hidangan mie berkuah khas Jepang yang telah mendunia, ternyata menyimpan risiko kesehatan yang serius jika dikonsumsi terlalu sering.
Ilustrasi mie ramen. (Chris_KIM/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ramen, hidangan mie berkuah khas Jepang yang telah mendunia, ternyata menyimpan risiko kesehatan yang serius jika dikonsumsi terlalu sering.

Sebuah penelitian terbaru mengaitkan tingginya frekuensi makan ramen dengan peningkatan kemungkinan kematian dini, terutama pada pria di bawah usia 70 tahun.

Studi yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition, Health and Ageing ini melibatkan lebih dari 6.500 partisipan berusia sekitar 40 tahun di Prefektur Yamagata, Jepang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para partisipan dikelompokkan berdasarkan seberapa sering mereka mengonsumsi ramen, mulai dari kurang dari sebulan sekali hingga lebih dari tiga kali seminggu.

Kuah Tinggi Garam Jadi Faktor Utama

Selama masa observasi 4,5 tahun, tercatat 145 kematian di antara partisipan, dengan 100 di antaranya disebabkan oleh kanker dan 29 akibat penyakit jantung.

Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok yang paling sering mengonsumsi ramen, khususnya mereka yang meminum lebih dari separuh porsi kuahnya, memiliki risiko kematian yang lebih tinggi.

Para peneliti menyoroti kandungan garam yang sangat tinggi dalam kuah ramen sebagai faktor utama yang memicu risiko tersebut.

"Ramen dan kuahnya mengandung kadar garam yang tinggi. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit terkait garam, seperti stroke dan kanker lambung," bunyi laporan penelitian, seperti dikutip dari Daily Mail, (26/09).

Risiko ini semakin berlipat ganda jika dikombinasikan dengan kebiasaan minum alkohol. Pria yang mengonsumsi ramen lebih dari tiga kali seminggu sambil minum alkohol tercatat memiliki risiko kematian hingga tiga kali lipat dibandingkan mereka yang jarang mengonsumsi keduanya.

Meskipun temuan ini memberikan peringatan keras, para peneliti mengakui adanya keterbatasan data, karena dikumpulkan melalui catatan makanan yang bersifat laporan mandiri (self-reported).

Hal ini rentan terhadap ketidakakuratan, seperti perkiraan ukuran porsi yang tidak tepat, jenis ramen yang dikonsumsi, atau faktor gaya hidup lain seperti olahraga dan kondisi medis kronis.

Namun demikian, temuan ini cukup untuk memicu anjuran dari ahli kesehatan:

1. Konsumsi Ramen Sesekali: Ramen sebaiknya dinikmati sebagai santapan sesekali, bukan sebagai menu rutin harian.
2. Batasi Kuah: Saat mengonsumsi ramen, jemaah disarankan untuk menghindari meminum seluruh kuah yang kaya kandungan garam.
3. Hindari Alkohol: Sangat disarankan untuk tidak mengonsumsi ramen bersamaan dengan alkohol, terutama bagi pria.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah lama memperingatkan bahaya konsumsi garam berlebih, yang merupakan penyebab utama hipertensi (tekanan darah tinggi). Hipertensi meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke, dua penyakit mematikan yang sering kali datang tanpa gejala awal.

WHO merekomendasikan batas maksimal konsumsi garam harian adalah 5 gram per orang. Dengan demikian, meskipun kelezatan ramen sangat menggoda, pembatasan frekuensi konsumsi dan kuah adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER