Tren Jajan Kukusan Makin Diminati, Ini Deret Manfaat Kesehatannya

CNN Indonesia
Kamis, 13 Nov 2025 16:01 WIB
Ilustrasi. Makanana yang dikukus konon jauh lebih sehat. (iStockphoto/sunabesyou)
Jakarta, CNN Indonesia --

Belakangan ini, media sosial ramai dengan tren jajanan sehat berbahan kukusan. Dari dimsum, ubi kukus, jagung rebus, atau kacang tanah rebus, makanan-makanan ini ramai dijajakan di berbagai sudut kota dan viral di TikTok.

Tren ini rupanya tak luput dari perhatian Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, bahkan dia pernah memposting di akun media sosialnya tentang kebiasaan sarapan makanan yang dikukus.

"Iya lumayan itu banyak di TikTok saya lihat jutaan yang viral, saya senang. Lebih banyak makan makanan sehat, sarapan sehat," ujar Budi Gunadi saat ditemui di Gedung Kemenkes RI, Rabu (12/11), mengutip Detik.

Budi mengapresiasi tren tersebut karena sejalan dengan upaya meningkatkan pola makan sehat masyarakat. Dia berharap kebiasaan jajan masyarakat beralih dari makanan tinggi gula, garam, dan lemak menuju makanan kaya gizi dan berbasis real food.

"Pola makan sehat wajib kaya gizi dengan tetap melibatkan protein, karbohidrat kompleks, buah, serat, juga protein nabati," tambahnya.

Mengapa kukusan jadi pilihan sehat?

Metode memasak dengan cara dikukus sebenarnya bukan hal baru. Teknik ini sudah digunakan sejak ribuan tahun lalu di Tiongkok dan Yunani kuno.

Bedanya, kini kukusan kembali populer karena dinilai lebih sehat dibanding gorengan atau makanan olahan.

Berbeda dengan menggoreng atau merebus, proses mengukus menjaga warna alami, tekstur lembut, serta kandungan nutrisi makanan. Panas uap air membuat bahan makanan matang merata tanpa merusak vitamin dan mineral di dalamnya.

Sebuah penelitian bahkan menunjukkan, orang yang rutin mengonsumsi gorengan memiliki risiko 55 persen lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dibanding mereka yang jarang memakannya. Karena itu, memilih metode memasak lebih sehat seperti mengukus dapat membantu menjaga tubuh tetap bugar.

Berikut beberapa manfaat sehat dari makan makanan yang dikukus, melansir Times of India:

1. Bantu turunkan berat badan

Makanan kukus umumnya rendah kalori dan lemak jenuh. Sayuran dan lauk yang dimasak dengan cara ini tetap kaya protein serta serat, membuat tubuh merasa kenyang lebih lama tanpa tambahan minyak.

Kondisi ini sangat membantu bagi mereka yang sedang menjalani diet defisit kalori atau berusaha menjaga berat badan. Dengan kandungan gizi yang seimbang dan minim lemak tambahan, makanan kukus bisa menjadi alternatif ideal untuk makan siang atau camilan sehat.

2. Ramah untuk pencernaan

Sayur-sayuran yang dikukus juga baik bagi kesehatan pencernaan. Kandungan seratnya tetap terjaga sehingga membantu melancarkan buang air besar dan meningkatkan penyerapan nutrisi.

Serat dari sayuran kukus turut membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus, yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh.

3. Kulit lebih sehat dan cerah

Selain baik untuk tubuh, makanan kukus juga memberi manfaat bagi kulit. Sayuran kukus kaya akan antioksidan, seperti vitamin C dan beta-karoten, yang melawan radikal bebas penyebab penuaan dini.

Vitamin C dalam sayuran kukus juga berperan penting dalam pembentukan kolagen, protein yang menjaga kulit tetap kencang dan elastis. Dengan rutin mengonsumsi makanan kaya antioksidan dari proses kukus, kulit bisa tampak lebih segar dan bercahaya alami.

4. Bisa turunkan risiko kanker

Manfaat lain dari mengukus adalah kemampuannya menjaga senyawa aktif antikanker dalam sayuran, terutama brokoli dan sayur dari keluarga kubis-kubisan.

Penelitian dari University of Illinois menemukan bahwa brokoli yang dikukus selama lima menit mampu mempertahankan enzim myrosinase, yang penting untuk pembentukan sulforaphane, senyawa antikanker alami.

Sebaliknya, merebus atau menggoreng brokoli justru dapat merusak enzim tersebut dan menurunkan kadar senyawa pelindung kanker hingga 80 persen.

(tis/tis)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK