Kasus TBC di Indonesia terus mengalami peningkatan. Bahkan di lima bulan pertama 2025, terhitung sejak Januari hingga Mei, kasus TBC tembus angka 81.864 kasus. Angka ini termasuk dalam angka estimasi 234 ribu kasus TBC yang membayangi Jawa Barat.
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Benjamin Paulus Oktavianus menyoroti peningkatan kasus tersebut. Dia menyebut beberapa upaya perlu ditingkatkan untuk memberantas kasus TBC yang terus mengalami peningkatan di Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertemuan ini menyoroti kebutuhan untuk memperkuat penemuan kasus aktif (ACF), pemerataan penggunaan mobile X-ray dan TCM, serta pentingnya penanganan stigma yang masih melekat pada TB dan kusta," ungkap Oktavianus dalam pertemuannya dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi di Gedung Sate, seperti yang tertera di laman Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), melansir DetikHealth.
Di samping itu, pengobatan TBC di Jawa Barat justru dinilai masih terbelakang. Hal ini terbukti dari kesenjangan besar antara penanganan kasus TBC dan target nasional, menandakan persoalan ini harus segera dituntaskan.
Baru 80 persen dari 90 persen target nasional terapi TBC Sensitif Obat yang berhasil dicapai. Sementara dalam penanganan TBC resisten obat, dari target 2.866 kasus, hanya 1.063 yang berhasil ditangani.
Penderita TBC semakin bertambah bebannya jika kondisi diperparah dengan komorbid. Tercatat sebanyak 4.763 pasien TBC dengan Diabetes Mellitus (DM) serta 1.165 pasien dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV), dengan angka kematian menembus 2.294 jiwa di Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan pemerintah Jawa Barat akan segera merilis pengumuman dengan tujuan menghimbau dan mendorong partisipasi aktif masyarakat Jabar dalam menanggulangi TBC.
"Pemprov Jabar tengah menyiapkan pengumuman resmi kepada seluruh masyarakat Jawa Barat sebagai bentuk ajakan bersama untuk meningkatkan kewaspadaan, memanfaatkan layanan skrining, dan memperkuat peran masyarakat dalam mendukung keberhasilan pengobatan," kata Dedi.
Baca selengkapnya di sini.
(ana/tis)