Friends with benefits atau FWB adalah istilah yang kerap muncul dalam percakapan, film, hingga media sosial. Namun, sebenarnya apa itu FWB?
Banyak orang yang masih bingung dengan istilah FWB ini karena hubungannya berada di tengah-tengah antara pertemanan dan kedekatan fisik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada dasarnya, memahami hubungan FWB sangat penting sebelum memutuskan apakah jenis hubungan ini sesuai dengan kebutuhan dan kondisi emosional kamu.
Banyak yang menganggap hubungan ini praktis, tetapi tidak sedikit pula yang merasa kebingungan karena batasannya tidak sejelas hubungan romantis pada umumnya.
Melansir dari laman Brides dan berbagai sumber, berikut penjelasan terkait FWB dan risikonya, serta tips menjalani hubungan FWB yang sehat.
FWB merupakan hubungan antara dua orang yang saling mengenal dan menikmati kedekatan fisik, tapi tanpa adanya komitmen layaknya pasangan romantis.
Dalam hubungan ini, kedua pihak setuju bahwa kedekatan yang terjalin hanyalah sebatas hubungan kasual tanpa ikatan emosional yang mendalam.
Mereka tetap berteman, saling menyukai kebersamaan satu sama lain, tetapi tidak memiliki kewajiban seperti dalam hubungan pacaran.
Tidak ada tuntutan untuk memberi perhatian penuh, tidak ada komitmen jangka panjang, dan tidak ada ekspektasi untuk mengembangkan hubungan menjadi lebih serius.
Semua berjalan berdasarkan kesepakatan, kenyamanan, dan batasan yang telah disetujui.
Meskipun terdengar sederhana, hubungan FWB tidak selalu cocok untuk semua orang. Bagi sebagian individu, konsep tanpa komitmen menjadi pilihan ideal karena memberikan kebebasan dalam menjalani hubungan.
Namun bagi yang lain, hubungan ini justru dapat menimbulkan perasaan tidak aman atau harapan yang tidak terpenuhi.
Beberapa alasan mengapa hubungan FWB cocok untuk sebagian orang:
Sebaliknya, Anda perlu menghindari hubungan FWB jika:
Meski dapat memberikan kebebasan, hubungan FWB juga memiliki sejumlah risiko yang harus diperhatikan. Memahami risiko ini merupakan bagian penting dari memahami apa itu FWB secara menyeluruh.
Dengan memahami risiko ini, seseorang dapat menilai apakah hubungan FWB merupakan pilihan yang tepat untuk kondisi emosional dan tujuan pribadi mereka.
Setelah memahami apa itu FWB dan mempertimbangkan risikonya, langkah berikutnya adalah mengetahui bagaimana menjalaninya dengan sehat dan aman. Hubungan ini tidak dapat berjalan baik tanpa komunikasi dan batasan yang jelas.
FWB hanya dapat berjalan lancar jika kedua pihak memahami ekspektasi satu sama lain. Batasan perlu mencakup:
Kesepakatan ini dapat mencegah munculnya perasaan atau ekspektasi yang tidak diinginkan di kemudian hari.
Seperti hubungan apa pun, komunikasi adalah kunci. Bicarakan secara jujur mengenai perasaan, kenyamanan, serta perubahan yang mungkin terjadi.
Jika salah satu pihak mulai merasa tidak nyaman atau mulai mengembangkan perasaan, hal tersebut harus dibicarakan secepat mungkin.
Komunikasi juga penting untuk menghindari kesalahpahaman atau sinyal emosional yang tidak sengaja diberikan.
Walau terdengar tidak umum, menentukan durasi kesepakatan dapat membantu kedua belah pihak. Misalnya:
Dengan menentukan durasi, Anda dapat menghindari situasi emosional yang rumit.
Lihat Juga : |
Dalam FWB, kedua pihak bebas menjalin hubungan dengan orang lain. Namun untuk menjaga kesehatan fisik dan emosional, kesepakatan mengenai hal ini harus dibicarakan sejak awal.
Untuk meminimalkan risiko penyakit menular sekaligus menjaga kenyamanan emosional, penting untuk mendiskusikan:
Hubungan FWB bisa menjadi pilihan sehat jika dijalani dengan kesadaran dan kesiapan emosional. Namun jika tidak sesuai dengan kebutuhan atau tujuan hubungan jangka panjang Anda, sebaiknya pertimbangkan kembali sebelum terlibat di dalamnya.
(gas/juh)