Seorang pria asal Ohio, Amerika Serikat, dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami sembelit ekstrem yang tak tertangani. James Stewart (41), penghuni panti asuhan dengan disabilitas intelektual, selama berbulan-bulan mengeluhkan sakit perut dan tidak buang air besar.
Namun, laporan tersebut diabaikan hingga kondisi Stewart memburuk.
Dikutip dari The Independent, Stewart disebut tidak buang air besar selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. Perutnya membuncit tak wajar dan energinya kian menurun. Meski demikian, staf panti diduga tidak memberikan perhatian medis yang memadai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 15 November lalu, Stewart ditemukan dalam kondisi kritis. Hasil autopsi mengungkap fakta mengejutkan, usus besarnya tersumbat oleh tinja mengeras seberat lebih dari 9 kilogram. Penumpukan ekstrem ini kemudian memicu kondisi berbahaya bernama tension pneumoperitoneum.
Tension pneumoperitoneum adalah kondisi ketika udara terperangkap di rongga perut dan menimbulkan tekanan sangat tinggi. Tekanan ini dapat mengganggu aliran darah, menekan organ, menurunkan fungsi pernapasan, hingga menyebabkan kegagalan organ.
Dokter spesialis penyakit dalam, Aru Ariadno menjelaskan bahwa salah satu penyebab keadaan ini adalah perforasi atau robeknya usus.
"Sembelit yang kronis juga bisa menyebabkan perforasi, yang akibatnya menjadi tension pneumoperitoneum. Dan kondisi seperti ini sangat mengancam jiwa," ujarnya mengutip Detik.
Tekanan udara yang meningkat di perut dapat menimbulkan gangguan sirkulasi, menekan vena besar, hingga menyebabkan hipotensi atau tekanan darah rendah. Bahkan, pernapasan bisa terganggu karena diafragma terdesak ke atas.
Gejala yang dapat muncul meliputi:
• Perut mendadak membesar
• Nyeri perut hebat
• Sesak napas
• Tekanan darah menurun
Menurut Aru, tension pneumoperitoneum masih bisa ditangani jika pasien segera mendapat pertolongan medis. Salah satu langkah utama adalah operasi untuk mengurangi tekanan di rongga perut dan memperbaiki area usus yang mengalami perforasi.
"Ya masih bisa, asal tidak terlambat," tegasnya.
Sayangnya, Stewart tidak mendapatkan penanganan tepat waktu hingga akhirnya meninggal akibat komplikasi berat tersebut.
Kasus ini menyoroti pentingnya memperhatikan tanda-tanda sembelit kronis, terutama jika dialami berbulan-bulan. Aru menjelaskan beberapa tanda sembelit kronis yang perlu diwaspadai:
• Buang air besar kurang dari tiga kali sepekan selama lebih dari tiga bulan
• Feses sangat keras
• Rasa tidak tuntas setelah buang air besar
"Kalau sudah seperti itu, sebaiknya segera diwaspadai," kata Aru.
Baca selengkapnya di sini.
(tis/tis)