Berkenalan dengan Miss International 2025 Catalina Duque, Siapa Dia?

Catalina Duque Abreu baru saja dinobatkan sebagai Miss International 2025. Sejak berkompetisi di negara asalnya, Kolombia, Abreu sudah menekankan tentang kecantikan yang berdampak.

Abreu tidak bisa menyembunyikan wajah bahagia sekaligus haru saat Miss International 2024 Huynh Thi Thanh Thuy memakaikan dirinya selempang dan mahkota.

Abreu berhasil menyisihkan 79 kontestan lain dalam ajang tahunan yang diselenggarakan di Tokyo, Jepang ini.

Sebelum melenggang ke ajang Miss International 2025, Abreu terlebih dahulu mengantongi gelar Miss Colombia 2024. Di ajang Senorita Colombia 2024, ia menjadi perempuan pertama dari Antioquia yang meraih gelar tersebut.

Abreu lahir di Miami pada 20 September 1999 dari orang tua yang berasal dari Medellin, Kolombia. Dia meraih gelar di bidang komunikasi sosial dengan fokus pemasaran digital Universitas EAFIT Medellin. Setelah kelulusannya, ia sempat bekerja di Argos, sebuah perusahaan terkemuka di Kolombia.

Selama kompetisi Senorita Colombia, Abreu menyoroti sosok pemimpin perempuan. Buatnya, pemimpin perempuan itu karismatik, selalu mengupayakan kebaikan bersama, memperhatikan orang lain, rendah hati, dan bersedia belajar.

Perempuan 26 tahun ini pun menekankan seorang ratu kecantikan seharusnya lebih dari sekadar sosok yang cantik.

"Siapa pun bisa cantik, tetapi memiliki seluruh paket kecantikan adalah sesuatu yang penting dan berdampak," imbuh Abreu mengutip dari Columbia One.

Kemudian dalam kompetisi Miss International 2025, ia tetap mengusung tema pemberdayaan perempuan dengan fokus pada penciptaan ruang pelatihan bagi anak perempuan dan remaja.

Sementara itu, kemenangan Abreu di Miss International menambah deret perempuan Kolombia yang sukses menyandang gelar bergengsi tersebut. Sebelumnya, wakil Kolombia dengan gelar Miss International diraih Stella Marquez (1960) dan Jeymmy Vargaz (2004).

Abreu mengatakan prestasinya di ajang kecantikan internasional ini tak hanya karena perjuangan dirinya tapi juga dukungan banyak pihak.

"Gelar ini mewakili kerja kolektif perempuan Kolombia yang bermimpi mengubah realitas mereka melalui pelayanan dan budaya," katanya usai penobatan.