Atalia Gugat Cerai RK, Fenomena Grey Divorce Masih Marak

CNN Indonesia
Rabu, 17 Des 2025 19:15 WIB
Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil setelah puluhan tahun berumah tangga. Fenomena grey divorce ternyata masih ramai di kalangan pesohor.
Ilustrasi. Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil. Rupanya grey divorce masih jadi tren hingga saat ini. (Instagram)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil setelah puluhan tahun berumah tangga. Rupanya fenomena grey divorce atau perceraian di usia senja ternyata masih ramai di kalangan pesohor.

Kabar mengejutkan datang dari pasangan Atalia Praratya dan Ridwan Kamil (RK). Atalia melayangkan gugatan cerai terhadap RK.


Sidang perdana gugatan cerai Atalia terhadap RK digelar hari ini, Rabu (17/12), di Pengadilan Agama Kota Bandung dengan agenda mediasi. Namun baik Atalia maupun Rk tidak terlihat hadir dalam persidangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fenomena grey divorce

FILE - In this Feb. 1, 2019, file photo, Bill Gates and Melinda French Gates pose together in Kirkland, Wash. A handful of Americans donated at least $1 billion to charity last year, according to the Chronicle of Philanthropy’s annual ranking of the 50 Americans who gave the most to charity in 2021. Bill Gates and Melinda French Gates topped the list, pledging $15 billion to the Bill & Melinda Gates Foundation, a huge player in global health and American education.  (AP Photo/Elaine Thompson, File)Ilustrasi. Fenomena grey divorce marak di kalangan pesohor. Sebelum kabar perceraian Atalia-RK, perceraian Bill Gates-Melinda telah terlebih dahulu mencuri perhatian publik. (AP Photo/Elaine Thompson, File)

Kabar perceraian RK-Atalia menambah deret pesohor yang berpisah di usia senja. Fenomena ini disebut grey divorce, atau perceraian yang melibatkan pasangan berusia 50 tahun ke atas.

RK dan Atalia tahun ini genap berusia 54 tahun dan 52 tahun. Keduanya menikah pada 1996 sehingga usia pernikahan mereka adalah 25 tahun.

Fenomena ini sekilas terdengar aneh. Selain usia pernikahan yang tak sedikit, usia keduanya pun sudah terbilang tak muda lagi.

Hanya saja, secara global fenomena ini bukan hal baru. Di negara-negara Eropa, AS, Kanada, dan Jepang, tren grey divorce meningkat signifikan.

Ada sekitar 34 persen perceraian pada pasangan yang sudah menikah lebih dari 30 tahun, lalu 12 persen pada usia pernikahan di atas 40 tahun.

Bagaimana dengan Indonesia?

Umumnya perceraian lebih umum terjadi di usia muda. Namun perceraian pada pasangan usia lanjut mulai meningkat.

Berdasar data Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, pada periode 2020-2024 angka perceraian tertinggi berasal dari laki-laki usia 52 tahun ke atas. Totalnya 202.333 orang.

Kemudian pada perempuan, angka perceraian usia 50 tahun ke atas juga tergolong tinggi.

Penyebab grey divorce

Penyelesaian konflik yang matang adalah ciri hubungan yang sehat dan dewasa, di mana pasangan fokus mencari solusi tanpa saling merendahkan.Ilustrasi. Penyebab grey divorce sering berkaitan dengan konflik lama yang dipendam bertahun-tahun. (Regitha Mandasari Putri Suryana)

Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kementerian Kesehatan RI Imran Pambudi mengatakan penyebab grey divorce sering berkaitan dengan konflik lama yang dipendam selama bertahun-tahun.

"Gray divorce itu seperti bom waktu. Masalahnya sudah ada sejak lama, tetapi baru 'meledak' ketika seseorang memasuki fase refleksi hidup, anak-anak sudah mandiri, atau ketika pasangan menghadapi perubahan besar seperti pensiun atau penurunan kesehatan," terang Imran seperti dilaporkan detik.

Dia menambahkan, di usia senja, pasangan cenderung mengevaluasi kualitas hidup dan relasi. Keputusan besar kerap dipicu pertanyaan 'Apakah saya ingin menjalani sisa hidup seperti ini?'.

Selain itu, ada banyak faktor yang berkontribusi pada fenomena grey divorce. Dilansir dari Women's Health, berikut beberapa faktor penyebab perceraian di usia lanjut.

1. Revolusi perceraian di era 1970-an

Revolusi perceraian di era 1970-an ternyata masih berdampak hingga sekarang. Kala itu pemutusan hubungan suami-istri lebih mudah diterima secara sosial dan lebih mudah secara hukum.

Grey divorce paling sering dialami generasi Baby Boomers )kelahiran 1946-1964).

Perceraian pun membawa dampak positif pada pihak perempuan. Mereka memperoleh lebih banyak hak termasuk kebebasan finansial. Hak ini diatur dalam Title IX (1972) dan Equal Credit Opportunity Act (1974).

2. Pernikahan kedua lebih rentan

Marak perceraian di era 1970-an membuat para duda dan janda menikah lagi. Namun pernikahan kedua cenderung tidak stabil. Karena sebelumnya sudah ramai fenomena perceraian, jika kemudian hari ada perceraian lagi, hal ini sudah dianggap biasa.

3. Harapan hidup lebih panjang

Angka harapan hidup kini lebih panjang. Di era 1960-an, rata-rata usia harapan hidup hingga 70 tahun.

Angka ini kemudian bertambah pada 2022 menjadi 77,5 tahun menurut CDC. Berkat harapan hidup yang lebih panjang, orang semakin enggan bertahan di pernikahan yang tidak bahagia selama bertahun-tahun lagi.

4. Pasangan berubah

Setiap orang terus berkembang sepanjang hidupnya. Perkembangan ini disertai perubahan yang sering membuatnya tidak lagi cocok dengan pasangan.

Dalam banyak kasus, grey divorce bukan disebabkan perselingkuhan atau konflik besar. Pasangan lansia bercerai karena merasa tumbuh ke arah berbeda.

(els)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER