Anda tidak salah baca. Ular mengeluarkan suara dan beberapa jenis suara berarti tanda bahaya. Sebaiknya kenali beberapa suara yang dihasilkan ular sebagai berikut.
Sering mendapati ular di sekitar rumah? Di musim hujan ular memang lebih sering muncul. Mereka mencari tempat berlindung, berburu mangsa, dan mencari kehangatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena habitat mereka berdampingan dengan pemukiman, tak jarang ular-ular ini masuk ke rumah. Mereka berburu tikus yang memang banyak bermukim di rumah.
Anda dapat mengetahui keberadaan ular dari bunyinya. Ada jenis suara yang umum dikeluarkan dan ada jenis tertentu yang dihasilkan sebagai peringatan atau tanda bahaya.
Ular mendesis. Suara ini muncul ketika ular dengan paksa meniupkan udara dari mulut dan hidungnya. Ular mendesis guna menakut-nakuti predator.
Melansir dari A to Z Animals, pada dasarnya desisan ular adalah peringatan dapat didengar untuk segera mundur.
Suara gemerincing (rattling) berkaitan dengan suara ular derik. Selain ular derik, sebenarnya ada ular lain yang mengeluarkan suara serupa seperti ular kepala tembaga dan ular mulut kapas.
Suara ini dihasilkan dari getaran sisik keratin longgar dan berongga di ujung ekor ular. Suara gemerincing ini bisa sangat keras dan menandakan bahwa kehadiran Anda tidak diinginkan.
Ular juga mengeluarkan suara mendengung (buzzing). Suaranya mirip kumpulan tawon yang ketakutan dan cukup khas.
Ular derik Massasauga timur menggoyangkan ekor dan mengeluarkan suara dengungan. Suara ini menandakan ular tersebut ketakutan.
Ada beberapa jenis ular yang mengeluarkan suara gesekan mirip gesekan amplas pada kayu kasar. Ular berbisa bersisik gergaji Afrika dan Asia menghasilkan suara gesekan untuk memperingatkan predator.
Ular jagung, ular piton bola, ular koral Sonoran, dan ular hidung bengkok barat bisa bersiul. Suara tercipta dari udara yang melewati lubang kloaka (lubang di bagian belakang tubuh).
Suara siulan ular bisa dibilang suara kentut. Namun ingat, suara ini digunakan untuk memperingatkan predator untuk menjauh.
Ilustrasi. King cobra dapat menggeram seperti kucing. Kombinasi suara geraman keras dan tubuh yang besar membuat king cobra begitu menakutkan. (Freepik/kuritafsheen77) |
Ular bisa menggeram. Jenis king cobra adalah ular yang dapat menggeram. Suara ini dihasilkan dari udara yang ditiupkan lewat mulut. Suaranya cukup mengerikan ditambah ukuran ular yang besar dan kemampuannya menyemburkan bisa hingga jauh.
Ternyata tak hanya manusia yang bisa menjerit. Ular juga bisa. Ular pinus (Pituophis melanoleucus) memiliki semacam pita suara yang disebut septum laring.
Saat udara didorong melewati 'pita suara' ini, ular dapat menghasilkan suara jeritan yang cukup aneh. Suara ini adalah peringatan untuk menjauh.
Sebuah penelitian menunjukkan ular pemakan siput Catesby dari Brasil dapat mengeluarkan panggilan bahaya.
Para ahli berpendapat jenis panggilan bahaya ini menirukan panggilan bahaya amfibi. Ular meniupkan udara lewat mulut dan hidung lalu terdengar bunyi yang khas.
Ular yang akan berganti kulit ternyata mengeluarkan suara mengi dan berbunyi klik. Suara berlangsung hanya beberapa hari atau sampai proses pergantian kulit selesai.
Suara-suara seperti benturan dan tabrakan bukan suara yang dihasilkan tubuh ular melainkan akibat menjatuhkan benda.
Karena pergerakan yang gesit, ular dapat menjatuhkan benda sekitar. Jika mendengar suara ini maka Anda perlu curiga ada ular di rumah.
(els)