Daftar Negara Teraman dan Paling Berbahaya untuk Dikunjungi pada 2026

CNN Indonesia
Sabtu, 20 Des 2025 08:10 WIB
Global Peace Index merilis laporan tahunannya, sebanyak 163 negara dan wilayah independen diberi peringkat sebagai negara teraman dan negara paling tidak aman.
Pemandangan Kota Reykjavík di Islandia, negara teraman untuk dikunjungi. (Wikimedia Commons/Andreas Tille)
Jakarta, CNN Indonesia --

Belum lama ini telah dirilis daftar negara paling aman dan negara paling berbahaya untuk dikunjungi pada tahun 2026, di mana penilaiannya berdasarkan tingkat kejahatan, aktivitas terorisme hingga konflik di negara tersebut.

Global Peace Index (GPI) merilis laporan tahunannya edisi ke-19, sebanyak 163 negara dan wilayah independen diberi peringkat sebagai negara teraman dan negara paling tidak aman. Laporan ini diurutkan berdasarkan tingkat kedamaian masing-masing negara, dan melibatkan 99,7 persen populasi dunia.

Melansir Independent, tiga negara teraman di dunia untuk dikunjungi adalah Islandia, Irlandia dan Selandia Baru. Mereka dinobatkan sebagai negara paling aman di dunia, mencerminkan bahwa negaranya memiliki tingkat keamanan dan perdamaian yang tinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Membuntuti di belakangnya, posisi lima besar disabet oleh Austria dan Swiss. Bagaimana dengan negara Eropa lainnya? Tak disangka, Inggris justru berada di urutan ke-30, Spanyol di nomor 25 dan Jerman di peringkat ke-20.

Sementara itu, jika melihat ke bawah daftar, ada urutan negara-negara yang dianggap paling tidak aman alias berbanding terbalik dengan negara-negara di atas.

Apa saja negara yang dinilai paling tidak aman untuk dikunjungi pada tahun 2026? Rusia, Ukraina, dan Sudan berada di peringkat tiga negara paling berbahaya. Kemudian diikuti oleh Republik Demokratik Kongo dan Yaman.

Studi GPI tersebut juga menemukan, stabilitas global telah memburuk selama 17 tahun terakhir. Bahkan, perdamaian semakin memburuk tiap tahunnya sejak 2014, berdasarkan laporan Institute for Economics and Peace (IEP).

Hal ini ditandai dengan meningkatnya substansial dalam ketidakstabilan politik, jumlah dan intensitas konflik negara, kematian akibat konflik dan meningkatnya fragmentasi geopolitik.

Secara keseluruhan, Eropa Barat dan Tengah bisa dibilang sebagai wilayah paling damai secara global. Meskipun demikian, benua ini tengah disorot sedang mengalami peningkatan ketegangan sosial dan meningkatnya ketidakpercayaan terhadap institusi-institusinya.

Ketegangan ini diperburuk karena semakin banyak dana publik seperti dana pekerjaan, perawatan kesehatan, dan pendidikan yang dialihkan ke pengeluaran pertahanan.

Bangladesh juga disebut sebagai negara yang mengalami penurunan perdamaian terbesar, karena adanya kerusuhan sipil berskala besar dan diikuti oleh tindakan keras pemerintah yang mengakibatkan kekerasan.

Berbeda dengan Azerbaijan yang semakin positif, negara lintas benua ini mengalami peningkatan terbesar dalam kedamaian, bahkan jadi yang paling damai sejak 2008.

"GPI 2025 menemukan bahwa kedamaian global terus menurun dan bahwa banyak faktor utama yang mendahului konflik besar lebih tinggi daripada sejak akhir Perang Dunia Kedua," bunyi laporan GPI tersebut.

Laporan ini juga memperingatkan, tatanan internasional tengah mendekati titik kritis. Mulai dari meningkatnya fragmentasi ekonomi, percepatan persenjataan kembali dan berbagai lingkup pengaruh yang bersaing. Kondisi ini bisa menciptakan timbulnya konflik skala besar dan kehancuran ekonomi.

Berikut ini negara teraman di dunia pada tahun 2026, menurut Global Peace Index 2025.

- Islandia
- Irlandia
- Selandia Baru
- Austria
- Negara Swis
- Singapura
- Portugal
- Denmark
- Slovenia
- Finlandia

Berikut ini negara paling berbahaya di dunia pada tahun 2026, menurut Global Peace Index 2025.

- Rusia
- Ukraina
- Sudan
- Republik Demokratik Kongo
- Yaman
- Afganistan
- Suriah
- Sudan Selatan
- Israel
- Mali.

(ana/wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER