Semua Jalur Pendakian Rinjani Ditutup Hingga April 2026
Anda yang merencanakan berpetualang ke alam bebas di Gunung Rinjani (TNGR) saat tahun baru 2026 ini sebaiknya melakukan penjadwalan ulang.
Pasalnya, semua jalur untuk aktivitas pendakian gunung api tertinggi di Indonesia itu ditutup hingga April 2026 mendatang.
Penutupan dilakukan untuk memulihkan ekosistem di kawasan pegunungan yang berada di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.
"Rinjani dibuka untuk pendakian sudah 9 Bulan dan Rinjani butuh istirahat juga, sehingga kami akan melakukan penutupan pendakian di awal bulan Januari dan Insya Allah akan dibuka kembali di awal April," kata Kepala Seksi (Kasi) Wilayah II TNGR, Ma'ruf Hadi, di Kantor TNGR Resort Sembalun, Sabtu (20/12) seperti dikutip dari detikBali.
Ma'ruf menjelaskan, penutupan pendakian akan mulai diberlakukan pada 31 Desember 2025. Hingga tanggal tersebut, aktivitas pendakian Gunung Rinjani masih dibuka untuk pengunjung.
"Kegiatan pendakian untuk sementara masih dibuka, nanti terakhir tanggal 31 Desember baik pendaki melalui trekking organizer maupun pendaki umum yang booking melalui online secara mandiri," terang Ma'ruf.
Dia menjelaskan selama masa penutupan itu, Balai TNGR akan melakukan perbaikan di sejumlah jalur pendakian yang mengalami kerusakan akibat hujan.
Jalur yang rusak, kata dia, berpotensi membahayakan keselamatan pendaki.
"Kemarin kami menerima laporan dari teman-teman terkait beberapa titik longsor salah satunya di 'jalur naga'. Kami sudah tutup jalur tersebut, dengan membuka jalur alternatif. Itu juga menjadi prioritas nanti untuk kami lakukan perbaikan," ucap Ma'ruf.
Lebih dari 120 ribu pendaki
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai TNGR, Astekita Ardiaristo, membeberkan data kunjungan wisatawan di Gunung Rinjani hingga November 2025. Total pengunjung tercatat sebanyak 124.649 orang.
Jumlah tersebut terdiri dari 42.720 wisatawan mancanegara dan 81.929 pendaki nusantara atau dari dalam negeri Indonesia.
"Itu data pengunjung dari semua pintu pendakian ke Gunung Rinjani, dan pada bulan Desember ini data tersebut masih akan bertambah sudah banyak yang booking, yang sampai tanggal 24-25 itu untuk yang nusantaranya sudah full malahan," beber Astekita.
Obyek wisata lain
Sementara itu, untuk objek wisata nonpendakian di kawasan TNGR, seperti Savana Propok, Bukit Gedong, Top Kondo, dan sejumlah bukit lainnya di wilayah Sembalun, tetap dibuka seperti biasa.
Astekita menyebut lokasi tersebut dapat menjadi alternatif wisata bagi pengunjung yang semula ingin mendaki Gunung Rinjani.
"Ada bukit-bukit di sekitar Sembalun ini. Ada juga Bukit Gedong, juga Savana Popok, itu juga bisa jadi alternatif para pendaki yang ingin mendaki bagi yang kangen ke puncak Rinjani," ujarnya.
Baca berita lengkapnya di sini.
(kid)