Ingin menutup tahun 2025 dengan mendaki gunung? Tunggu dulu. Kamu perlu cek dulu, karena beberapa jalur pendakian gunung ditutup selama libur Natal dan Tahun Baru 2026.
Penutupan ini diberlakukan karena beberapa kekhawatiran, mulai dari cuaca ekstrem yang tak terduga, aktivitas vulkanik, risiko erupsi dan longsor, serta demi keselamatan publik.
Itu sebabnya, jika ingin mendaki dalam waktu dekat ini, sebaiknya pastikan dulu jalur pendakian tetap dibuka. Berikut ini adalah lima gunung yang ditutup saat libur Nataru, dilansir dari detiktravel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu gunung favorit para pendaki, Gunung Gede Pangrango sudah mulai ditutup sementara per tanggal 13 Oktober 2025. Melalui surat edaran nomor PG.06/T.2/TU/B/10/2025, penutupan ini dilakukan dalam upaya penataan kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan penanganan tumpukan sampah di jalur pendakian.
Selama penutupan Gunung Pangrango, pihak pengelola akan melakukan pembersihan. Pengelolaan ini dilakukan bekerja sama dengan petugas Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, TNI, Polri, volunteer, serta mahasiswa.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Gunung Salak ditutup sementara sejak 22 Desember 2025. Salah satu alasannya karena cuaca buruk yang terjadi akhir-akhir ini dan sebagai upaya pemulihan ekosistem di sana secara alami.
Dalam surat edaran SE.1/T.14/TU/KSA.5.1/B/03/2025, diterangkan bahwa Gunung Salak akan ditutup selama musim libur Nataru hingga memasuki awal tahun 2026. Tepatnya selama 22 Desember 2025 hingga 31 Maret 2026.
Sebanyak empat jalur resmi pendakian turut ditutup, yaitu Jalur Cidahu, Pasir Reungit, Cimalati, dan Ajisaka.
Jalur pendakian Gunung Semeru juga ditutup sementara. Kebijakan ini mulai diberlakukan oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) pada 19 November 2025 dan berakhir pada Maret 2026 nanti.
Penutupan Gunung Semeru ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi erupsi Gunung Semeru yang bisa membahayakan pendaki apabila awan panas beruntun turun. Penutupan tersebut juga menyusul cuaca ekstrem selama akhir tahun ini.
Gunung Rinjani akan tutup pada awal tahun 2026 oleh Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Penutupan dilakukan dalam rangka mitigasi risiko bencana hidrometeorologi serta untuk memulihkan ekosistem kawasan gunung.
Ilustrasi. Gunung Rinjani akan ditutup sementara pada Januari-Maret 2026. (iStockphoto/Raquel GM) |
Gunung Rinjani akan ditutup sementara pada 1 Januari - 31 Maret 2026. Adapun enam jalur yang ditutup di antaranya jalur Senaru, Torean, Sembalun, Timbanuh, Tetebatu, dan Aik Berik.
Bagi kamu yang ingin mendaki Gunung Rinjani untuk menutup tahun, lakukan pemesanan tiket selambat-lambatnya pada 28 Desember 2025 pukul 23.59 WITA.
Bagi yang sudah membeli tiket sampai tanggal tersebut, batas check-in terakhir bisa berlangsung pada 31 Desember 2025 dan check-out pada tanggal 3 Januari 2026.
Gunung yang satu ini sebenarnya tidak secara khusus ditutup untuk periode libur Nataru, melainkan sudah cukup lama tak menerima pendakian. Sejak ditutupnya pada Mei 2018, sampai hari ini belum ada hilal kapan pendakian Gunung Merapi dibuka kembali.
Penutupan pada tahun 2018 dilakukan karena aktivitas vulkanik yang memasuki status waspada. Statusnya kemudian naik menjadi siaga pada November 2020.
Jika ada orang yang terlihat mendaki Gunung Merapi, maka bisa dipastikan merupakan pendaki ilegal.
(ana/asr)