Sejarah Pertama, Pesawat Mendarat Sendiri Secara Otomatis Saat Darurat

CNN Indonesia
Jumat, 26 Des 2025 12:20 WIB
Ilustrasi pesawat mendarat. (Thinkstock/Ingram Publishing)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dunia penerbangan mencatatkan sejarah baru setelah sebuah pesawat berhasil mendarat secara otomatis tanpa kendali pilot dalam situasi darurat di udara. Ini merupakan kali pertama teknologi otomasi pendaratan digunakan secara penuh dalam kondisi krisis nyata.

Dua awak pesawat Beechcraft Super King Air 200 dilaporkan keluar dalam kondisi selamat tanpa luka sedikit pun setelah pesawat mereka mendarat dengan sempurna di landasan pacu Bandara Metropolitan Rocky Mountain, dekat Denver, Amerika Serikat (AS).

Pesawat bermesin ganda tersebut mendarat di bawah kendali sistem Autoland milik Garmin. Pihak Garmin mengonfirmasi bahwa insiden ini adalah penggunaan sistem Autoland pertama dari awal hingga akhir dalam keadaan darurat yang sebenarnya.

CEO Buffalo River Aviation, Chris Townsley, menjelaskan bahwa insiden terjadi saat pesawat dalam penerbangan dari Aspen tanpa membawa penumpang.

"Pesawat mengalami kehilangan tekanan udara kabin secara cepat dan tidak terduga (rapid uncommanded loss of pressurization)," ujar Townsley, seperti dilansir CNN.

Namun, pilot langsung mengenakan masker oksigen, sistem Autoland secara otomatis aktif ketika ketinggian kabin melebihi batas aman yang telah ditentukan.

Alih-alih mengambil alih kembali kendali manual, kru pesawat memutuskan untuk membiarkan sistem tersebut bekerja hingga mendarat guna meminimalkan variabel risiko dalam situasi yang tidak terduga.

Sistem Autoland dirancang untuk mengambil alih kontrol penuh pesawat, mulai dari navigasi hingga pendaratan. Berdasarkan simulasi yang pernah dilakukan, mengaktifkan sistem ini akan memicu serangkaian tindakan otomatis di antaranya,

- Navigasi: Mengarahkan pesawat ke bandara terdekat yang sesuai.
- Komunikasi: Memberikan pengumuman otomatis kepada pengatur lalu lintas udara (Air Traffic Control/ATC).
- Pendaratan: Menurunkan roda, mengatur kecepatan, hingga mengerem pesawat saat menyentuh landasan.

Dalam rekaman audio ATC dari situs LiveATC.net, terdengar suara otomatis sistem yang memperingatkan pilot lain di area tersebut: "Pilot tidak berdaya (incapacitation)... Pendaratan otomatis darurat dalam waktu kurang dari 1 menit di landasan pacu 3-0 kanan."

Klarifikasi Mengenai Kondisi Pilot

Meski sistem mengeluarkan peringatan "pilot tidak berdaya", pihak maskapai mengklarifikasi bahwa laporan tersebut adalah fungsi otomatis dari sistem komunikasi darurat Garmin dan tidak mencerminkan kondisi fisik pilot yang sebenarnya saat itu.

"Para kru secara sadar memilih untuk menggunakan semua alat yang tersedia demi memprioritaskan keselamatan nyawa di atas faktor lainnya, sesuai dengan pelatihan yang mereka terima," terang Townsley.

Saat ini, Badan Penerbangan Federal AS (FAA) tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden tersebut untuk mengevaluasi kinerja sistem dalam skala yang lebih luas. Hingga kini, sistem Autoland milik Garmin dilaporkan telah terpasang di sekitar 1.700 pesawat di seluruh dunia.

(wiw)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK